Akses Internet di Pulau Jawa Bakal Semakin Merata

Ilustrasi bermain internet.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pemerintah berencana untuk memeratakan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Salah satu caranya yakni dengan mengajak operator untuk memperluas cakupannya, baik dalam bentuk nirkabel maupun kabel.

Apa yang Terjadi Setelah Perusahaan Telekomunikasi melakukan Merger? 10 Keuntungan yang Bikin Pelanggan Senang!

Hal itu yang berusaha dilakukan oleh PT Parsaoran Global Datatrans atau HSP, yang baru saja meneken kerja sama Perjanjian Penyediaan Fiber Optik Core Ultimate Java Backone (UJB) dan Surabaya-Denpasar Cable System (SDCS) sepanjang 2.661 kilometer.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama HSP, Antonius Simanjuntak dengan Direktur Utama PT Jejaring Mitra Persada, Dani Samsul Ependi di Jakarta.

Realme C75, Harga Rp2 Jutaan tapi Bisa Komunikasi Tanpa Internet

Antonius mengatakan, dengan jaringan UJB dan SDCS berkapasitas hingga 2 Terabyte pihaknya siap melayani kebutuhan Internet berbasis fiber optik di lebih dari 61 kota di pulau Jawa, khususnya di daerah-daerah yang minim akan infrastruktur telekomunikasi.

Ilustrasi kabel serat optik

Photo :
  • Pixabay
Jenderal Polisi Jadi Penjaga Internet Indonesia, Siap Bersih-bersih Sampah Digital

Ia menuturkan, banyak operator telekomunikasi memilih berinvestasi di kota-kota besar di pulau Jawa. Untuk itu, HSP mengembangkan jaringan backbone di kota atau daerah yang masih sedikit persaingannya.

Menghadirkan layanan mulai dari Internet Access, Connectivity, Solution dan Data Center berskala Internasional, mereka hadir sebagai solusi bagi para pelaku bisnis di berbagai segmen industri, baik korporasi berskala kecil, menengah hingga besar.

“Perkuatan infrastruktur jaringan backbone yang dilakukan HSP, diharapkan dapat membantu percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi serta penetrasinya pulau-pulau Jawa. HSP dapat menjadi salah satu Network Access Provider yang mumpuni, untuk mendukung kebutuhan akses internet berkecepatan tinggi di seluruh daerah di Indonesia,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Selasa 14 Juni 2022.

Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah.

Industri Telekomunikasi Menghadapi Tantangan Berat

Industri telekomunikasi menghadapi tantangan berat, seperti kompetisi harga, serangan OTT, dan perlambatan pendapatan dari layanan suara, serta SMS.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024