Manusia Harus Jadi Cyborg kalau Mau Pergi ke Mars
- The Mirror
VIVA – Cita-cita Elon Musk untuk menempatkan manusia di Mars diklaim akan terwujud dalam waktu dekat. Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti membangun pesawat ruang angkasa yang aman dan melindungi astronot dari radiasi Matahari.
Lord Martin Rees, salah satu astronom terkemuka, mengklaim bahwa solusi yang jelas untuk beberapa masalah ini adalah membuat penjelajah masa depan menjadi bagian dari cybernetic organism atau cyborg.
Ini merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut makhluk hidup yang sebagian tubuhnya digabungkan dengan mesin atau robot.
"Para penjelajah pemberani di Mars ini akan keluar dari cengkeraman regulator dan mereka akan memiliki insentif untuk memodifikasi diri mereka sendiri untuk bisa beradaptasi di Planet Merah," kata dia, seperti dikutip dari situs Daily Mail, Selasa, 31 Mei 2022.
Penjelajah Mars akan menggunakan semua teknik tersebut untuk menyesuaikan diri. Dalam satu atau dua generasi mereka bisa menjadi spesies yang sangat berbeda.
"Kami tidak tahu campuran apa yang akan mereka buat dari daging, darah dan elektronik, tetapi jika mereka menjadi elektronik maka tentu saja mereka bisa mendekati keabadian," tutur Rees.
Manusia akan mampu melakukan perjalanan antarbintang yang sangat panjang, berhibernasi selama ribuan tahun. Menjadi cyborg bisa membantu melawan efek gaya berat mikro pada tubuh manusia.
Misalnya, manusia dapat dipasangi paru-paru besi atau pelat baja di bawah kulit untuk melindungi organ lunak dan membuat mereka lebih tahan terhadap efek gaya berat mikro.
Menjadi cyborg juga bisa membuat manusia lebih mudah bernafas di Mars tanpa bantuan. Sistem tersebut bisa memiliki alat pernapasan permanen yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk menyaring CO2 atau karbondioksida dan menyediakan oksigen bagi tubuh.