Geger Ditemukan Fosil Buaya Misterius dan Naga Kematian

Ilustrasi fosil spesies hewan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Para ilmuwan berhasil menemukan dua fosil spesies yang membuat mereka terkaget-kaget. Keduanya pun ditemukan di dua negara yang berbeda.

Mengungkap Potensi Besar Energi Bersih di Indonesia

Ilmuwan asal Universitas Tubingen, Jerman mengidentifikasi fosil spesies buaya misterius moncong panjang yang mereka percaya belum pernah diketahui sebelumnya. Fosil ini ditemukan dari situs di Na Duong, Vietnam.

Seperti dikutip dari situs Mashable, Kamis, 26 Mei 2022, bagian dari penemuan buaya moncong panjang dalam jenis gharial itu dinamakan Maomingosuchus acutirostris yang diperkirakan hidup antara 35 sampai 39 juta tahun silam.

Pembelian BBM Bersubsidi Bakal Dibatasi, DPR Ingatkan Ini

Spesies ini tersebar dari Afrika Utara hingga Eropa Barat, lalu ke Asia Tenggara. Berdasarkan temuan dari studi yang dipublikasikan pada Journal of Systematic Palaentology, panjang tulang-belulang buaya misterius ini mencapai 4 meter.

Adapun keturunan dari buaya ini adalah Tomistoma schlegelii yang terdapat di Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatera dan Jawa, serta Gavialis gangeticus di Nepal dan India. Sayangnya, kedua spesies ini diklasifikasikan sebagai yang terancam punah.

Jalan Panjang Transisi Energi

Meski begitu, belum cukup jelas kaitan yang pasti antara Maomingosuchus acutirostris dengan spesies buaya modern saat ini. Ilmuwan Jerman itu juga masih belum bisa memastikan hubungan genetik antara keduanya.

Namun, mereka meyakini, kendati berhabitat di Asia Tenggara pada 39 juta tahun lalu, namun spesies buaya sudah lebih lama ada. Bermula sejak 50 juta tahun lalu di Tethys Barat yang sekarang menjadi Laut Mediterania.

Pada kesempatan terpisah, ilmuwan asal Argentina juga menemukan spesies baru reptil terbang yang disinyalir hidup satu zaman dengan dinosaurus, tepatnya 86 juta tahun lalu. Fosil ini ditemukan di Pegunungan Andes, Argentina, seperti dilansir dari laman Metro.

Mereka menamakan makhluk yang baru ditemukan ini dengan sebutan Thanatosdrakon amaru yang merupakan serapan kata dari bahasa Yunani yaitu, Thanatos, yang berarti kematian serta Drakon artinya naga.

Kerap dipanggil naga kematian, tapi fosil ini merupakan spesies baru yang membutuhkan nama genus. Para ilmuwan Argentina mengatakan bahwa temuannya itu merupakan fosil reptil terbang terbesar yang ditemukan.

Penelitian yang dipublikasikan di The Scientific Journal Cretaceous Research pada April 2022 ini memperkirakan estimasi panjang tubuh dari reptil ini sepanjang 30 kaki, atau setara dengan bus double decker di London, Inggris.

Fosil spesies Naga kematian diperkirakan hidup 20 juta tahun sebelum asteroid jatuh ke Bumi yang menyapu hampir tiga perempat kehidupan pada 66 juta tahun silam.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon

Fadli Zon: Indonesia Laboratorium Alami yang Mencerminkan Perjalanan Evolusi Manusia

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menggarisbawahi peran penting Indonesia dalam sejarah peradaban manusia.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024