Kementerian Lingkungan Hidup Minta Wisatawan Setop Petik Tanaman Penis
- Livescience
VIVA – Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja meminta masyarakat dan wisatawan untuk berhenti memetik tanaman karnivora langka yang jika dilihat dari sudut tertentu sangat mirip dengan penis – alat kelamin pria.
Pemerintah sampai membagikan gambar di Facebook yang memperlihatkan tiga wanita berpose usai mengambil tanaman kantong semar tersebut. Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja pun langsung meminta agar para wisatawan tidak memetiknya.
"Apa yang mereka lakukan salah dan tolong jangan lakukan itu lagi di masa depan. Terima kasih sudah mencintai sumber daya alam, tetapi jangan memetik untuk membuatnya sia-sia," demikian bunyi keterangan resmi Kementerian Lingkungan Hidup, seperti dikutip dari situs Livescience, Jumat, 20 Mei 2022.
Beberapa situs web berita lokal telah melaporkan bahwa tanaman bernama Latin Nepenthes holdenii tersebut berkerabat dekat dengan Nepenthes bokorensis. Fotografer satwa liar Jeremy Holden adalah orang yang pertama kali menemukan tanaman penis ini.
Nepenthes holdenii dan Nepenthes bokorensis memang memiliki penampilan serupa. Namun, Nepenthes holdenii menjadi spesies yang lebih langka dibanding Nepenthes Bokorensis, hanya sedikit peneliti yang pernah menemukannya.
Ini bukan pertama kalinya Pemerintah Kamboja mengeluarkan peringatan untuk tidak merusak dua tanaman langka ini.
Pejabat senior di Kementerian Lingkungan Hidup meminta wisatawan untuk tidak memetik Nepenthes bokorensis maupun Nepenthes holdenii dalam sebuah pernyataan pada Juli 2021 karena aktivitas itu mempercepat kepunahannya.
Tanaman Nepenthes bertahan hidup di tanah bernutrisi rendah dengan memakan serangga hidup. Tanaman ini menggunakan nektar dan aroma manis untuk menarik mangsa. Serangga akan memakan nektar di sekitar mulut daun tanaman yang dimodifikasi, yang ketika dewasa menyerupai kantong.
Nah, ketika serangga jatuh ke dalam kantong, mereka tenggelam dalam cairan pencernaan dan tanaman akan menyerap nutrisi mereka.