Pengguna WhatsApp Bisa Keluar dari Grup Tanpa Jejak
- freepik.com
VIVA – Salah satu hal yang membuat kita merasa tidak nyaman saat menggunakan aplikasi WhatsApp adalah tidak bisa meninggalkan grup tanpa jejak. Begitu keluar dari suatu grup, WhatsApp akan mengumumkan kepergian seseorang.
Tapi hal seperti itu dilaporkan akan berubah setelah ditemukannya fitur beta. Jadi, hanya admin grup WhatsApp saja yang tahu bahwa pengguna telah hengkang dari grup.
Tangkapan layar dari sebuah percakapan di platform WhatsApp memperlihatkan tulisan, 'Hanya Anda dan admin grup yang akan diberitahu bahwa Anda meninggalkan grup'.
Fitur yang tampaknya masih dirahasiakan ini ditemukan oleh WABetaInfo, Rabu, 18 Mei 2022, tapi belum dilakukan uji coba terhadap alat itu. Jadi, belum diketahui kapan fitur akan datang ke pengguna atau malah sama sekali tidak dirilis.
Beberapa hari yang lalu, anak usaha Meta ini baru saja merilis fitur yang membuat pengguna dapat bereaksi terhadap pesan dengan emoji, membuat tanggapan obrolan menjadi lebih singkat tanpa harus menulis jawaban secara panjang lebar.
Penambahan emoji reaksi merupakan warisan dari media sosial Facebook yang saat ini juga tersedia di aplikasi berbagi gambar dan video Instagram. Pengguna dapat mengeklik pos dan memberinya tanda hati atau emoji lain yang telah disediakan.
Pilihan emoji akan semakin banyak diluncurkan seiring waktu. Untuk saat ini terbatas pada satu set emoji default yang sangat kecil dan tanpa dukungan untuk warna kulit.
Sebelumnya, WhatsApp telah menambahkan sejumlah fitur baru. Salah satunya adalah pengguna dapat bereaksi terhadap pesan dengan emoji, membuat tanggapan obrolan menjadi lebih singkat tanpa harus menulis jawaban secara panjang lebar.
Perubahan selanjutnya yang dibawa adalah mampu mengirim batas dokumen atau file yang jauh lebih besar. Kedatangannya bisa dibilang terlambat karena fitur seperti itu sudah ada di aplikasi pesaing, seperti Telegram dan Slack.
Sejumlah kemampuan ini datang saat WhatsApp mendorong alat 'Komunitas' barunya, yang bertujuan untuk memungkinkan orang memiliki pusat percakapan yang berbeda seperti di sekolah atau tempat kerja.