Yota Indraputra Sarankan Geek Fam dan Rebellion Beli Pemain Bagus
- U-Report
VIVA – Kompetisis Mobile Premier League (MPL Indonesia) Season 9 sudah berakhir, RRQ Hoshi keluar sebagai juara setelah berhasil mengalahkan Onic Esports dengan skor 4-1. Dimana dalam kejuaran Mobile Legends Indonesia itu, RRQ Clay terpilih sebagai pemain Terbaik.
Namun ada dua tim dari delapan peserta yang selalu gagal masuk dalam babak Play-Off MPL Indonesia yaitu Geek Fam dan Rebellion, Seperti diungkapkan oleh Yota Indraputra dalam Channel Youtube VDVC Esports, apakah Geek Fam dan Rebellion tidak mampu membeli pemain yang lebih kompeten atau yang lebih terkenal.
Mungkin ada sebagian pertanyaan dari para pecinta dunia Mobile Legends, apakah Geek Fam dan Rebellion perlu diganti dengan tim lain. Jadi awalnya MPL berjalan dengan sistem degradasi dan promosi dari season 1 sampai season 3.
MPL Indonesia sekarang lebih menggunakan Franchise League System, ini merupakan format Kompetisi yang kontestannya merupakan investasi dengan jumlah tertentu untuk mengikuti kompetisi. Meskipun begitu jelas ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak penyelenggara kompetisi untuk menggunakan format seperti Franchise League.
Salah satu yang harus menjadi perhatian yaitu nilai jual. Sebab tanpa adanya hal itu, kompetisi tidak akan adanya para penonton, dan yang lebih parahnya lagi tidak ada kontestan. Pasalnya para kontestan tidak mau mengikuti kompetisi jika yang masa depannya tidak jelas.
Seperti yang dijelaskan lebih lanjut oleh Yota Indraputra "MPL Indonesia sudah mengadopsi sistem franchise yang sudah dilakukan oleh beberapa kompetisi Esports yang ada di internasional, tentunya tim di indonesia harus membayar 1 juta dolar sebagai biaya masuk dan dikalikan dengan delapan tim, biaya itu merupakan tanda komitmen dari sebuah tim"
Rebellion merupakan tim yang terbilang baru dari MPL Indonesia yang sebelumnya mengisi slot dari Genflix Aerowolf yang mengakhiri seasonnya di season ke tujuh, jadi Rebellion baru menjalani season dua musim untuk bergabung dengan kompetisi MPL Indonesia, selama dua musim ini, Rebellion belum pernah lolos ke babak Play-Off MPL Indonesia.
Yota Indraputra mengatakan "Bukan berarti Geek Fam dan Rebellion pengen seperti itu, namanya juga tim Esports yang sudah berada di liga tertinggi di MPL pastinya ingin mendapatkan sebuah prestasi, rasanya tidak mungkin jika Geek Fam dan Rebellion terus menerus berada di peringkat bawah, hal itu akan membuat jelek namanya"
Geek Fan dan Rebellion kerangnya membeli pemain yang berpotensial, kedua tim ini selalu mendatangkan pemain atau mengorbitkan pemain yang kurang terkenal, mungkin saya pemain yang sudah terkenal di kalangan para player Mobile Legends, akan tetapi tidak dikenal oleh beberapa kalangan pecinta Mobile Legends.
Untuk season 10, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Geek Fam dan Rebellion untuk musim selanjutnya supaya bisa memberikan yang terbaik atau setidaknya bisa lolos ke babak Play-Off, hal ini pun disampaikan langsung oleh Mantan Analis Bigetron Esports itu "Tetap membawa talenta-talenta yang berkualitas, seperti membawa pemain-pemain yang berbakat, usianya yang masih muda dan mereka harus bisa mengembangkan para pemainnya, sehingga bisa melahirkan pemain yang berkualitas." Tutup Yota Indraputra