Kabar Baik untuk Anak Laki-laki Penderita Kanker
- Times of India
VIVA – Anak laki-laki yang menjadi tidak subur akibat kemoterapi kanker kemungkinan tetap bisa menjadi ayah berkat jaringan testis yang membeku, menurut sebuah studi.
Penelitian pada tikus menunjukkan jika jaringan testis dibekukan sebelum pengobatan kanker bisa ditanam kembali di kemudian hari sehingga pasien kanker ini dapat memiliki anak biologis melalui fertilisasi in vitro (IVF).
Para ilmuwan di University of Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) mampu memasukkan kembali sel-sel testis yang dibekukan selama 23 tahun pada tikus tidak subur yang kemudian ditemukan menghasilkan sperma yang sehat.
Keberhasilan penelitian pada tikus ini menawarkan harapan bagi pria yang menghadapi infertilitas sebagai efek samping dari perawatan kanker pada masa kanak-kanak. Tikus-tikus dalam penelitian ini telah diobati dengan obat yang membunuh sel-sel pembuat sperma.
Kemudian, ketika testis tikus yang ditanamkan dengan sel induk diawetkan, maka sel induk berusia 23 tahun itu dapat bertahan dan berkembang menjadi kelompok sel penghasil sperma.
Kelompok sel implan itu membuat sperma matang namun hanya sekitar sepertiga dari jumlah implan sel segar atau yang baru saja dibekukan. Tak pelak, ini menjadi kabar yang menggembirakan bagi ilmuwan.
"Anda benar-benar hanya membutuhkan satu sperma yang layak agar berhasil," kata ilmuwan Eoin Whelan, seperti dikutip dari situs Express, Minggu, 15 Mei 2022. Kemoterapi untuk mengobati kanker pada anak laki-laki muda dapat membunuh sel punca pada testis yang membuat sperma.
Meskipun sampel sperma orang dewasa dapat dibekukan sebelum perawatan, anak-anak yang belum mengalami pubertas tidak dapat menggunakan opsi ini.
Beberapa klinik telah mengeluarkan dan membekukan sampel kecil jaringan testis anak-anak yang belum matang dengan harapan jika ditanam kembali ketika mereka dewasa, jaringan itu akan matang dan mulai membuat sperma.