Bulan Telah Mencuri Air di Bumi

Bumi dan Bulan.
Sumber :
  • Spaceflight101

VIVA – Air yang diproduksi di Bumi telah ditemukan di Bulan, menurut sebuah studi. Zat cair itu tidak ditinggalkan oleh astronot, namun ditarik melintasi ruang angkasa dan berhenti di satelit alami Bumi tersebut.

Gemuk Lemak atau Gemuk Air? Kenali Perbedaannya dan Cara Mengatasinya

Molekul air telah melarikan diri dari Bumi dan mendarat di Bulan selama miliaran tahun. Ion hidrogen dan oksigen di Bulan berasal dari atmosfer Bumi, bukan dari danau atau lautannya, melansir dari situs The Sun, Rabu, 11 Mei 2022.

Jaringan magnetosfer Bumi dapat dipatahkan oleh angin dari Matahari, meninggalkan untaian partikel bermuatan yang beterbangan di belakang Bumi.

Manfaat Soda Kue untuk Kebersihan Toilet: Solusi Murah dan Efektif

Ketika Bulan melewati magnetosfer Bumi, untaian yang rusak diperbaiki dan ion hidrogen serta oksigen yang terlepas bergegas kembali ke Bumi, dicegat oleh Bulan dalam perjalanan.

Ion-ion tersebut menjadi air cair ketika terkubur melalui pori-pori di permukaan kawah Bulan dan membentuk penampungan air cair di bawah permukaan yang besar.

Hadirkan Inovasi untuk Indonesia, 4 Peneliti Perempuan Raih Penghargaan L’Oreal - UNESCO For Women in Science 2024

Air di Bulan kemungkinan berasal dari banyak tempat, termasuk asteroid es yang melempari permukaannya, angin Matahari yang mengawinkan molekul oksigen di permukaan Bulan dan teori terbaru para peneliti tentang penyerapan dari atmosfer Bumi.

Sebagian besar benda cair tersebut terkonsentrasi di kutub yang sulit diakses karena medan yang berat dan masalah komunikasi yang timbul karena tidak menghadap ke Bumi.

Dekade berikutnya dari eksplorasi ruang angkasa akan membawa transformasi intens pada hubungan manusia dengan kosmos.

Pada 2024, para astronot akan menjelajah ke Kutub Selatan Bulan dalam upaya untuk menentukan dengan tepat di mana Artemis Base Camp ideal untuk dibangun.

"Karena, tim Artemis NASA berencana membangun base camp di Kutub Selatan Bulan, maka ion air yang berasal dari ribuan tahun lalu di Bumi dapat digunakan untuk sistem pendukung kehidupan astronot," demikian menurut keterangan para peneliti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya