Manusia Bisa Bertahan di Mars Asalkan Punya Alat Seperti Ini
- National Geographic
VIVA – Mars yang merupakan planet keempat dari Matahari. Tetangga Bumi ini menawarkan lanskap gurun yang berdebu dan memiliki atmosfer yang sangat tipis sehingga tidak sepenuhnya sempurna untuk manusia.
Namun, itu semua bisa berubah berkat alat yang tidak terduga. Tenaga surya kemungkinan akan lebih efisien dalam membantu manusia bertahan hidup di Mars daripada energi nuklir, menurut penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS).
Tim ilmiah telah memeriksa tingkat keluaran energi dari berbagai jenis teknologi dan memutuskan bahwa generator surya menjadi yang terbaik dalam memberi daya pada penghuni Mars di masa depan.
Tenaga surya dapat membantu menghasilkan energi yang dibutuhkan guna memecah molekul air untuk menghasilkan hidrogen. Penggunaan dengan nitrogen akan menghasilkan pupuk amonia, menurut situs Sputniknews, Minggu, 8 Mei 2022.
Ketika mencari sumber daya terbaik untuk menjajah Mars, tim harus memperhitungkan penempatan generator surya yang tepat di Planet Merah.
Hal itu karena panel surya bergantung pada faktor-faktor seperti intensitas Matahari, suhu permukaan dan banyak faktor lainnya, sehingga tim harus menentukan lokasi yang sempurna untuk sumber energi bertenaga surya di Mars.
Para ilmuwan menemukan bahwa susunan fotovoltaik yang menggunakan hidrogen terkompresi untuk penyimpanan energi akan menjadi solusi ideal untuk koloni Mars.
Sistem seperti itu dapat menggunakan listrik untuk memecah molekul air dan menghasilkan hidrogen, yang kemudian dapat disimpan dalam bejana bertekanan dan dialiri listrik kembali dalam sel bahan bakar untuk daya pada saat tidak ada Matahari.
"Untuk menghasilkan model lengkap dari sistem ini dengan semua komponen yang disertakan, kami membayangkan untuk membantu merencanakan misi ke Mars, mengevaluasi pengorbanan, mengidentifikasi risiko, dan menghasilkan strategi mitigasi baik sebelumnya atau selama misi," demikian pernyataan bersama peneliti.
Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA berencana mengirim kru luar angkasa ke Mars pada 2030, setelah misi mendaratkan kembali manusia ke Bulan.
Pendiri SpaceX Elon Musk juga menyoroti rencananya untuk mendirikan koloni Mars, menetapkan tujuannya dalam 28 tahun mendatang, atau pada 2050.