Silakan Mudik Lebaran, Jangan Kendor Protokol Kesehatan

Pemudik menggunakan bus di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Setelah pemerintah mengumumkan diizinkannya masyarakat untuk melaksanakan mudik Lebaran dengan syarat-syarat tertentu melalui Instruksi Presiden Joko Widodo, sontak, puluhan juta warga Indonesia mulai pulang ke kampung halaman.

Laba Bersih Hutama Karya Meroket Capai Rp 844 Miliar di Kuartal III-2024

Mudik merupakan tradisi sakral yang tidak terhindarkan dari budaya masyarakat Indonesia setiap tahunnya, sehingga menjadi fenomena lumrah yang hampir dialami seluruh masyarakat Indonesia.

Meski begitu, masyarakat jangan terbawa euforia pulang kampung lalu melupakan protokol kesehatan, karena pandemi COVID-19 masih belum usai kendati kasusnya menurun.

Simak Obrolan Erick Thohir dengan Bos NVIDIA Jensen Huang soal Ekosistem AI Indonesia

Dua hal ini dilakukan pemerintah agar mudik Lebaran berjalan tertib dan lancar. Pertama, mudik aman. Hal ini untuk mengalihkan masyarakat dari mudik menggunakan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor menjadi menggunakan moda angkutan umum, yaitu bus yang lebih nyaman dan memenuhi standard keselamatan.

Kedua, mudik sehat. Karena, sesuai Surat Edaran Nomor 16 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi COVID-19, calon pemudik diwajibkan sudah memperoleh vaksin lengkap/booster.

Erick Thohir Gandeng Amazon Web Services untuk Pengolahan Data hingga Keamanan Siber BUMN

Bagi pemudik yang baru mendapatkan vaksin dosis kedua diwajibkan membawa hasil tes antigen maksimal 1x24 jam atau PCR maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan yang tujuannya mengurangi risiko untuk menyebarkan pandemi COVID-19 di kampung halaman.

Mudik Lebaran dengan aman dan sehat menjadi jargon Kementerian BUMN dalam memberangkatkan para pemudik secara gratis dari Jakarta menuju berbagai kota di wilayah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Langkah ini merupakan wujud kewajiban sekaligus juga kepedulian pemerintah melalui BUMN untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin mudik Lebaran setelah dua tahun tidak dapat dilaksanakan akibat pandemi COVID-19. Salah satunya Jasa Raharja.

Menteri BUMN Erick Thohir.

Photo :
  • Dok. Istimewa

"Alhamdulillah, flag-off atau pemberangkatan peserta mudik berlangsung tertib, aman, dan lancar. Kami secara total berangkatkan 20 ribu pemudik menggunakan 100 armada bus ke 12 kota dan 24 kereta api dengan 9 kota tujuan di Jawa," kata Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono, Minggu, 1 Mei 2022.

Kedua belas kota yang menjadi sasaran Jasa Raharja adalah Kuningan, Cirebon, Purwokerto, Pati, Magelang, Madiun via Ngawi, Wonogiri, Sragen, Semarang, DI Yogyakarta, Surabaya dan Malang.

Pemberangkatan peserta atau flag-off dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono selaku Koordinator BUMN penyelenggaran mudik gratis, Kakorlantas Polri Inspektur Jenderal Firman Shantyabudi, dan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya