Cinta Ditolak, Cyberstalking Bertindak
- U-Report
VIVA – Seorang pria menggunakan lebih dari 100 akun media sosial, akun telepon, dan sarana digital lainnya untuk melakukan cyberstalking dan melecehkan seorang perempuan yang sudah menolaknya sebagai pacar selama tujuh bulan, menurut Kantor Kejaksaan Distrik Maryland di Amerika Serikat (AS).
Setelah dugaan pelecehan pada April 2020, perempuan itu memintanya untuk berhenti. Tetapi pria ini mengirim SMS kepadanya dengan mengatakan, "Saya benar-benar tidak akan pernah berhenti melakukannya," menurut dokumen pengadilan yang diperoleh McClatchy News.
Ia juga mengancam akan adanya gelombang kemungkinan terburuk, mengutip The Star, Selasa, 26 April 2022.
Warga Texas bernama Desmond Babloo Singh mengaku bersalah atas dua tuduhan cyberstalking dan dijatuhi hukuman penjara selama 18 bulan pada 20 April diikuti tiga tahun pembebasan yang diawasi, termasuk satu tahun tahanan rumah.
"Singh sangat menyesal atas tindakannya dan berharap para korban dapat melanjutkan hidup mereka," kata Dave Fischer, pengacara terdakwa.
Korbannya adalah teman kakak perempuannya ketika mereka masih di sekolah menengah selama 2013-2014.
Ia mengaku tidak pernah secara fisik bertemu Singh dan keluarganya pindah ke Texas setelah tahun ajaran itu.
Pada Hari Valentine dua tahun lalu, Singh menyatakan cinta kepadanya. Unggahan pribadi itu menyertakan gambar kalung yang menurut Singh dibelikan untuknya.
Namun, wanita tersebut menolak dan memintanya untuk berhenti menghubunginya lagi. Dugaan cyberstalking dimulai pada April 2020, di mana pria usia 20 tahun itu mulai mengirim beberapa pesan pelecehan.
Kantor kejaksaan mengatakan itu meliputi ratusan unggahan media sosial publik, pesan teks, dan pesan media sosial pribadi termasuk ancaman kematian, cedera tubuh, kekerasan seksual, dan hinaan rasial.
"Banyak akun yang dibuat dan digunakan oleh Desmond Babloo Singh dengan memasukkan nama wanita itu, membuatnya tampak seolah-olah akun tersebut dimiliki dan dioperasikan olehnya," kata Kantor Kejaksaan.
Akun media sosial yang digunakan Singh memposting konten yang mendorong orang lain untuk melecehkan wanita itu. Ia juga membagikan informasi publiknya, termasuk di mana dia tinggal, nomor telepon dan banyak lagi.
Pada 19 Juli 2020, wanita tersebut menerima permintaan mengikuti Instagram dari salah satu akun yang melecehkan dan melihat foto dirinya dan rumahnya diposting di akun tersebut.
Keesokan harinya, atau pada 20 Juli 2020, Desmond Babloo Singh mengatur ancaman bom palsu di rumah orangtuanya yang mendorong Departemen Kepolisian Baltimore untuk melakukan pengamanan.
Singh juga meretas akun media sosial wanita itu, menurut dakwaan. Salah satu yang dilakukan adalah meretas akun TikToknya dan memposting beberapa gambar dirinya menulis omg he’s so hot!!!
Desmond Babloo Singh akhirnya ditangkap pada 22 Desember 2020. Sejumlah catatan ditemukan di teleponnya dan merinci rencananya untuk melecehkan wanita dan keluarganya tersebut. Salah satu daftar yang harus dilakukan adalah memukul keluarganya jika melihat mereka di mana saja.