Gorila juga Bisa Kecanduan Ponsel, Tak Cuma Manusia
- Bay Area| Christina Spicuzza
VIVA – Remaja yang terpaku pada ponsel atau HP bukanlah hal baru. Tapi, apa jadinya jika remaja yang kecanduan ponsel dimaksud adalah seekor gorila bernama Amare, 'warga' di Kebun Binatang Lincoln Park Chicago, Amerika Serikat (AS).
Hewan besar itu begitu suka menatap layar ponsel sehingga dirinya tidak menyadari ketika gorila lain menyerangnya.
Awal Amare kecanduan HP berasal dari pengunjung kebun binatang yang menunjukkan kepadanya banyak gambar dan video melalui pembatas kaca di kandangnya.
Masalahnya sudah cukup buruk sehingga staf kebun binatang memasang tali untuk menahan orang dari partisi kaca.
Jika mereka melihat siapa pun yang mencoba menunjukkan selfie atau video lucu kepada gorila, mereka akan turun tangan untuk mencegahnya dan menjelaskan situasi.
Mereka mengatakan bahwa Amare terganggu oleh tampilan yang cerah dan sedang mencoba untuk mengurangi waktu layarnya, melansir dari situs Metro, Rabu, 20 April 2022.
"Kami semakin khawatir terlalu banyak waktunya dihabiskan untuk melihat-lihat foto orang, kami benar-benar lebih suka dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman pasukannya untuk belajar menjadi gorila," kata Direktur Kebun Binatang Lincoln Park, Stephen Ross.
Kecanduan ponsel bisa menjadi masalah yang terus berlanjut. Semakin banyak minat yang ditunjukkan Amare pada HP, maka semakin banyak orang yang ingin menunjukkan foto mereka kepadanya.
Primata berusia 16 tahun itu tinggal bersama tiga gorila remaja lainnya dan mereka dipisahkan dari jantan dewasa. Amare baik-baik saja setelah serangan mendadak dari salah satu teman serumahnya, meski begitu ada alasan untuk khawatir.
Selama perkembangan, gorila jantan akan menjadi agresif satu sama lain dan melawan untuk membangun dominasi dan hierarki.
Jika Amare masih kecanduan, maka dirinya akan kehilangan interaksi tersebut dan memiliki status sosial yang lebih rendah dalam kelompok.
Hal itu bisa mengarah pada intimidasi. Oleh sebab itu, para pejabat kebun binatang harus turun tangan untuk mengurangi kecanduan Amare pada HP.
"Sebagai 'orang tua', kami berpikir ingin memberi anak-anak pilihan. Kami ingin mereka tumbuh jadi dewasa, tetapi sesekali kami harus memandu pilihan itu untuk kebaikan mereka," tutur Ross.