Waspada, Kurang Tidur Bikin Lemak Menumpuk di Perut

Lemak pada perut.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sebuah studi baru menemukan bahwa kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan akumulasi lemak, terutama lemak yang tidak sehat di perut.

Gemuk Lemak atau Gemuk Air? Kenali Perbedaannya dan Cara Mengatasinya

Eksperimen acak yang melibatkan 12 sukarelawan sehat dan non-obesitas selama 21 hari, menemukan bahwa kurang tidur pada peserta yang dibatasi tidur dikaitkan dengan peningkatan 9 persen di area lemak perut dan peningkatan 11 persen di perut visceral.

Jenis lemak visceral ini menumpuk jauh di dalam perut di sekitar organ dalam dan studi sebelumnya telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung serta metabolisme.

Perut Buncit? Jangan Khawatir! 10 Minuman Menghilangkan Lemak: mudah buat dirumah

Lemak biasanya disimpan di bawah kulit oleh tubuh. Kurang tidur memindahkan lemak lebih dalam ke area visceral di sekitar organ, kata para peneliti, di mana berpotensi menyebabkan lebih banyak kerusakan.

"Kurang tidur tampaknya mengalihkan lemak ke kompartemen visceral yang lebih berbahaya," kata ahli jantung Virend Somers dari Mayo Clinic di Minnesota, AS, mengutip dari situs Science Alert, Jumat, 1 April 2022.

Ini 5 Camilan Sehat dan Rendah Purin yang Baik bagi Penderita Asam Urat

Jadi meski selama tidur ada pemulihan penurunan asupan kalori dan berat badan, lemak visceral terus meningkat. Ini menunjukkan bahwa tidur yang tidak memadai adalah pemicu penumpukan lemak visceral.

Para sukarelawan dibagi menjadi dua kelompok selama percobaan, dengan satu kelompok mendapatkan sembilan jam tidur per malam, dan kelompok lain harus bertahan hanya dengan empat jam tidur selama dua minggu. Tiga bulan kemudian tes diulang dengan peserta bertukar kelompok.

Selain perbedaan dalam penumpukan lemak visceral, para peneliti memperhatikan bahwa peserta yang kurang tidur juga mengonsumsi rata-rata lebih dari 300 kalori lebih ekstra per hari, mengonsumsi sekitar 13 persen lebih banyak protein dan 17 persen lebih banyak lemak. Pengeluaran energi sebagian besar tetap sama.

Selama penelitian, tim memantau asupan dan pengeluaran energi, berat badan, komposisi tubuh, distribusi lemak (termasuk lemak visceral di dalam perut), dan biomarker nafsu makan seperti beberapa perubahan biologis yang tampak tidak terlihat di luar tubuh.

"Penumpukan lemak visceral hanya terdeteksi oleh CT scan dan akan terlewatkan, terutama karena peningkatan berat badan cukup sederhana hanya sekitar satu pon,” kata penulis studi Naima Covassin, seorang peneliti kedokteran kardiovaskular.

Tidur yang cukup akan penting untuk fungsi otak seperti memori dan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik serta melindungi dari demensia, juga untuk sejumlah alasan kesehatan mental dan fisik lainnya.

Penelitian ini menunjukkan bahwa ada banyak efek samping dalam hal risiko kesehatan. Selain memastikan periode tidur kita teratur dan dalam jangka waktu yang cukup lama, para peneliti merekomendasikan peningkatan olahraga serta pilihan makanan sehat sebagai cara mencegah akumulasi lemak perut.

"Dalam jangka panjang, temuan ini mengimplikasikan kurang tidur sebagai kontributor epidemi obesitas, kardiovaskular, dan penyakit metabolik," kata Somers.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya