Masa Hidup Layanan 3G Tinggal Delapan Bulan Lagi
- HS Tech Group
VIVA – Operator telekomunikasi Telkomsel memiliki target untuk pemerataan jaringan 4G hingga 96 persen pada tahun ini. Bersamaan dengan rencana tersebut jaringan 3G juga akan dimatikan secara bertahap hingga akhir 2022.
"Kami memiliki target cakupan hingga sudut terjauh Indonesia. Telkomsel mengejar cakupan (pemerataan 4G) 96 persen sekaligus menjadi basis bisnis digital kami ke depannya," kata Vice President Network Architecture and Design Telkomsel, Marfani, dalam konferensi pers virtual, Selasa, 29 Maret 2022.
Layanan 4G disebut Marfani sudah tersedia di kota-kota besar. Sementara layanan 3G sudah menyelimuti seluruh kecamatan. Dengan rencana suntik mati 3G maka Telkomsel terus mengedukasi pelanggan agar segera pindah ke jaringan 4G.
Peningkatan jaringan 3G ke 4G akan dilakukan di 504 kabupaten/kota. Tahap pertama dimulai pada Maret-Mei di 90 kabupaten/kota. Lalu, Juni-Juli menjangkau 132 kabupaten/kota, Agustus-Oktober 178 kabupaten/kota, dan November-Desember menjangkau 104 kabupaten/kota.
Dalam acara Selular Congress 2022, Telkomsel juga melakukan pembahasan mengenai big data. Melalui teknologi ini perusahaan dapat mengenal perilaku masyarakat atau pasar yang menjadi tujuannya.
Anak usaha Telkom Indonesia ini terus mengembangkan infrastruktur demi mengembangkan ekosistem digital. Mereka juga bergerak di bidang platform serta berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti startup.
Gelaran diskusi bertajuk 'Mengulik Masa Depan Industri dan Pengalaman Konsumen di Era Digital: Perbankan, Retail, Kesehatan, dan Telco' ini membahas pernyataan Presiden Joko Widodo yang membahas ekonomi digital dan industri 4.0 di Indonesia untuk menjadi yang tercepat di Asia Tenggara.
Indonesia juga diprediksi akan meraup pendapatan domestik bruto (PDB) sebesar US$133 miliar (Rp1.906 triliun) pada 2025. Hal ini didukung oleh 185 juta penduduk yang telah terhubung layanan internet sehingga menjadi yang terbesar keempat di dunia.
Meski begitu akan ada sejumlah tantangan yang bakal hadapi, seperti keamanan siber, persaingan usaha yang semakin ketat, pembangunan sumber daya manusia, ketersediaan akses internet yang mumpuni, serta regulasi yang belum mengikuti perkembangan zaman.