Jasad Petani Nyentrik Ini Dikompos Jadi Pupuk
- Recompose
VIVA – Pengomposan manusia menjadi tren baru tentang bagaimana cara memperlakukan orang yang meninggal dunia, selain pemakaman atau kremasi. Pengomposan akan mengubah tubuh menjadi tanah selama beberapa minggu.
Recompose yang berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS) adalah perusahaan pertama di dunia yang menawarkan praktik tersebut ketika dibuka pada Desember 2020.
Baru-baru ini, seorang guru sekolah di sana berbagi informasi mengapa mendiang suaminya memilih untuk menyerahkan jenazahnya ke firma setelah 8 tahun berjuang melawan kanker.
Jenifer Bliss menjelaskan bahwa suaminya, Amigo Bob Cantisano, memiliki hubungan khusus dengan Bumi, seperti dikutip dari situs The Sun, Minggu, 20 Maret 2022.
"Ketika kami mengambil komposnya dan saya menyentuh tanah yang tersisa darinya, perasaan damai yang mendalam menyelimuti saya," ujar wanita berumur 57 tahun itu.
Ia lalu bercerita kisahnya bertemu Amigo melalui cucunya yang dia ajar di sebuah prasekolah di California.
Mereka bersama selama 15 tahun. Amigo merupakan seorang petani pionir di bidang pertanian organik, di mana dirinya telah menjadi pendukung setia sejak 1970-an.
Menjelang akhir hayatnya, Jennifer dan Amigo mendiskusikan bagaimana suaminya itu ingin meninggal dunia melalui proses pengomposan.
Metode tersebut sangat cocok setelah Amigo menghabiskan waktu bertahun-tahun mendorong kompos sebagai alternatif ramah lingkungan pengganti pupuk kimia.
"Bob adalah seorang petani dan advokat Bumi dan ingin meninggalkan dampak paling kecil ketika dia 'lewat' (meninggal dunia). Dia begitu bersemangat tentang apa yang dia yakini dan tahu bahwa dia akan memimpin jalan bagi orang lain yang tertarik dengan pengomposan manusia," ungkap Jennifer.
Jenifer Bliss kemudian menghubungi Recompose, yang memiliki fasilitas pengomposan manusia di Kent, Washington, di mana sisa-sisa jasad manusia diubah dengan lembut menjadi tanah.
Prosesnya disebut rekomposisi yang ditawarkan sebagai alternatif penguburan atau kremasi tradisional. Setelah ditempatkan di dalam sebuah tabung baja sepanjang 10 kaki dan ditutupi dengan serpihan kayu, tubuh dapat diurai dan diubah menjadi satu meter kubik tanah hanya dalam empat minggu.
Sisanya disimpan pada suhu hingga 55 derajat Celcius dan diputar secara teratur selama proses rekomposisi untuk memastikan bahwa seluruh jasad, termasuk tulang, sudah pecah. Setelah menjadi kompos, tanah kemudian diserahkan kembali ke keluarga untuk dipakai sesuai kehendak mereka.