Sampah China Diburu Amerika
- SpaceNews
VIVA – Sampah China diburu NASA. Yang dimaksud di sini adalah sampah antariksa berupa Roket Chang'e 5-T1 yang menabrak sisi jauh Bulan.
Sebongkah sampah yang merupakan bagian dari roket melakukan perjalanan di ruang angkasa selama tujuh tahun dan menabrak Bulan pada kecepatan sekitar 9.300 kph (5.800 mph).
Seharusnya Roket Chang'e 5-T1 menabrak Bulan pada 4 Maret 2022 yang kemungkinan meninggalkan kawah sekitar 65 kaki (20 meter). Namun, hingga saat ini, tidak ada pengamat maupun teknologi yang melihat dampak dari tabrakan tersebut.
Akan tetapi, Lunar Reconnaissance Orbiter milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau LRO NASA berusaha menemukannya. Meski disadari pencarian itu bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
"LRO NASA akan menggunakan kameranya untuk mencoba mengidentifikasi lokasi tabrakan dan menentukan setiap potensi perubahan lingkungan Bulan yang dihasilkan dari dampak objek ini," demikian keterangan resmi NASA, seperti dikutip dari laman SciTechDaily, Kamis, 10 Maret 2022.
LRO NASA membawa seperangkat instrumen ilmiah, termasuk sistem kamera yang disebut Lunar Reconnaissance Orbiter Camera (LROC). LROC menangkap gambar resolusi tinggi dari permukaan Bulan.
Ada banyak hal yang tidak diketahui para ilmuwan tentang kawah Bulan yang tertabrak roket China itu. Sebab, kawah tumbukan ada di mana-mana dan satelit alami Bumi ini telah dicitrakan dan dipelajari secara mendalam.
"Tapi sekarang adalah kesempatan bagus untuk melihat kawah yang baru terbentuk (akibat tabrakan)," tutur NASA.
Terlebih dalam hal ini diketahui massa dari penabrak dan kecepatannya. Ilmuwan juga dapat mengetahui orientasi objek pada saat tumbukan dari bentuk kawah dan ejecta, di mana dampaknya juga akan mengungkapkan data tentang situs itu sendiri.