Geger! Batu yang Jadi Rumah Iblis Terbelah Dua
- Pixabay
VIVA – Jepang tiba-tiba ramai diperbincangkan cuma gara-gara sebongkah batu. Sebuah legenda kuno budaya Matahari Terbit, Sessho-seki, yang disebut-sebut sebagai batu pembunuh yang mengurung roh iblis, terbelah dua.
Sessho-seki adalah sebuah batu vulkanik besar yang dipercaya akan membunuh siapa pun yang menyentuhnya. Dalam mitologi Jepang, batu ini berkaitan dengan cerita Tamamo-no-Mae.
Konon, Tamamo-no-Mae adalah seorang wanita cantik yang rohnya dirasuki rubah berekor sembilan atau kitsune, roh iblis yang dikenal lihai menyamar. Alkisah, Tamamo-no-Mae diperalat untuk merayu dan membunuh Kaisar Toba.
Singkat cerita, roh rubah tersebut ketahuan dan diburu oleh dua ksatria. Roh itu kemudian menancapkan dirinya ke dalam batu Sessho-seki. Sebagai upaya terakhir, dia melepaskan gas beracun yang membunuh siapa saja yang menyentuhnya.
Roh iblis tersebut dipercaya masyarakat sekitar bersemayam di dalam batu lebih dari 1.000 tahun. Dari sisi sejarah, batu Sessho-seki terdaftar sebagai situs sejarah lokal pada 1957, sampai seorang pendeta Buddha melakukan ritual yang diyakini membuat roh tersebut beristirahat.
Batu ini tiba-tiba ramai diperbincangkan karena terbelah dua baru-baru ini. Penduduk lokal banyak yang menghubungkan peristiwa terbelahnya batu tersebut dengan legenda roh Sessho-seki, seperti dikutip dari situs The Guardian, Rabu, 9 Maret 2022.
Padahal, secara ilmiah, terbelahnya batu itu kemungkinan akibat erosi alami. Batuan vulkanik itu telah diamati memiliki sejumlah retakan sejak beberapa tahun lalu.
Kemungkinan air masuk dan mempercepat pengikisannya dari dalam. Meski demikian, penjelasan ini tak menghentikan bermacam takhayul berkembang makin liar. Wisatawan berbondong-bondong ingin melihat batu iblis tersebut.
Batu ini terletak di Tochigi dekat Tokyo, ibu kota Jepang, yang terkenal dengan sumber air panas belerang. "Saya merasa seperti melihat sesuatu yang tidak boleh dilihat," kata seorang warganet dalam postingannya.
Sementara yang lain berspekulasi bahwa roh iblis Tamamo-no-Mae telah dibangkitkan setelah hampir 1.000 tahun. Media lokal mengatakan retakan telah muncul di batu beberapa tahun yang lalu, kemungkinan karena air hujan meresap ke dalam dan melemahkan strukturnya.