2 Lubang Hitam Bertabrakan
- Durham University
VIVA – Ruang dan waktu mungkin telah terguncang oleh tabrakan dua lubang hitam supermasif yang terkunci bersama oleh gravitasi ruang angkasa dalam 10 ribu tahun yang lalu, menurut sebuah studi baru yang dipimpin oleh ilmuwan dari California Institute of Technology di Amerika Serikat (AS).
Massa dua lubang hitam itu ratusan juta kali lebih besar dari Matahari dan jarak di antara keduanya saat ini diperkirakan sekitar 50 kali jarak yang memisahkan Matahari dan Pluto.
"Ketika pasangan ini bergabung sekitar 10 ribu tahun yang lalu, tabrakan diperkirakan mengguncang ruang dan waktu, mengirimkan gelombang gravitasi ke seluruh alam semesta," kata peneliti soal temuan tersebut.
Dua lubang hitam yang diperiksa oleh tim yang dipimpin Caltech diyakini sebagai pasangan lubang hitam supermasif yang paling rapat yang pernah diamati. Pasangan ini dijuluki PKS 2131-021, dan itu adalah quasar.
Fakta quasar yang baru ditemukan ini memiliki dua lubang hitam yang mengorbit di dalamnya memicu keingintahuan tim ilmiah. Kemungkinan quasar memiliki dua lubang hitam telah dipikirkan oleh para astronom, tetapi sulit untuk menemukan buktinya.
Sebelum PKS 2131-021, hanya ada satu quasar yang telah terbukti memiliki sepasang lubang hitam supermasif yang tertangkap saat melakukan penggabungan karena kedua benda itu mengorbit satu sama lain dalam tarian kosmik.
Pasangan ini terdeteksi dalam quasar yang dijuluki OJ 287 dengan lubang hitam berputar setiap sembilan tahun. Sementara itu dibutuhkan dua tahun untuk menyelesaikan orbit untuk PKS 2131-02, dikutip dari laman Sputniknews, Sabtu, 5 Maret 2022.
Sepasang lubang hitam supermasif terdeteksi karena para ilmuwan melihat perubahan periodik dalam kecerahan cahaya radio quasar. Menurut para ilmuwan, mereka mendaftarkan kurva cahaya sinusoidal yang sempurna, sesuatu yang belum pernah diamati di quasar sebelumnya.
"Ketika kami menyadari bahwa puncak dan palung kurva cahaya yang terdeteksi dari waktu terbaru ini cocok dengan puncak dan palung yang diamati antara tahun 1975-1983, kami tahu sesuatu yang sangat istimewa sedang terjadi," kata Sandra O'Neill.
Menurut para peneliti, studi baru ini menyediakan jalan untuk mendeteksi lebih lanjut penggabungan lubang hitam supermasif serupa, sesuatu yang menyebabkan riak besar melintasi ruang dan waktu.