Anak-anak Bebas Masuk Klub Striptease di Metaverse

Ilustrasi striptease atau penari telanjang.
Sumber :
  • Morgan & Morgan

VIVA – Metaverse ibarat dua mata pisau. Bisa berguna, bisa juga sangat berbahaya, khususnya bagi anak-anak atau remaja yang belum siap mental dan kematangan berpikir.

KPAI Tolak Mentah-mentah Wacana Wakil Menkeu soal Pengenaan Pajak pada Judi Online

Dalam dunia yang tidak diregulasi itu pelecehan seksual, pornografi, hingga rasisme sangat rawan. Misalnya saja anak-anak sangat berpotensi masuk ke dalam klub striptease atau penari telanjang melalui metaverse, menurut sebuah penelitian.

Metaverse adalah ruang di mana pengguna dapat bersosialisasi, seperti media sosial Facebook, namun dalam bentuk virtual reality (VR).

PPATK Ungkap 197 Ribu Anak-Anak Terpapar Judi Online di Indonesia

Seorang peneliti yang menyamar sebagai anak di bawah umur dapat dengan mudah masuk ke aplikasi bernama VRChat dan mendapatkan segala macam perilaku yang tidak pantas.

Menurut salah satu pengguna, avatar dapat menanggalkan semua pakaiannya dan melakukan hal-hal yang tidak senonoh, seperti dikutip dari laman The Sun, Senin, 28 Februari 2022.

Bukan Cuma Tugas Guru, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua Buat Kembangkan Potensi Anak Sejak Dini

Meta, yang merupakan induk Facebook, Instagram dan WhatsApp, mengoperasikan headset Meta Quest yang digunakan untuk mengakses VRChat, di mana perangkat ini memiliki berbagai fasilitas seperti supermarket, restoran cepat saji McDonald's, termasuk klub striptease atau tari telanjang.

Meskipun aplikasi ini memiliki peringkat usia 13 plus, tapi tidak ada pemeriksaan verifikasi usia untuk mengunduh aplikasi, hanya bermodalkan akun Facebook.

"Anak-anak terkena pengalaman yang sama sekali tidak pantas. Ini benar-benar sangat berbahaya karena minim keamanan," kata Peneliti Andy Burrows. Sementara itu, Meta mengaku tidak bertanggung jawab atas VRChat.

Perusahaan teknologi milik Mark Zuckerberg itu mengklaim ingin pengguna memiliki pengalaman yang baik dan dengan mudah menemukan alat yang bisa membantu menikmati menjelajahi metaverse.

Meski begitu, mereka dapat 'menyelidiki dan mengambil tindakan tegas' atas masalah ini.

"Di aplikasi Meta seperti Horizon Venues, pengguna dapat membisukan, memblokir, dan melaporkan orang lain. Kami baru-baru ini memperkenalkan Personal Boundary untuk membantu menghindari interaksi yang tidak diinginkan," klaim Manajer Produk VRChat, Bill Stillwell.

Untuk aplikasi lintas perangkat yang menghubungkan pengguna dari platform, ponsel atau konsol lain, Bill juga mengaku menyediakan fitur yang memungkinkan pemain Quest untuk melaporkan dan memblokir pengguna.

"Kami akan terus melakukan perbaikan saat kami mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana orang berinteraksi di ruang virtual," klaim dia.

Ketua PPATK Ivan Yustiavandana

PPATK: Usia Pemain Judi Online Semakin Rendah, di Bawah 10 Tahun

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyampaikan judi online (judol) semakin merambah ke usia anak-anak.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024