Rusia-Amerika Memanas, NASA dan Roscosmos Ogah Ikut-ikutan
- Newsweek
VIVA – Ketika hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS) dalam tensi tingkat tinggi akibat konflik Ukraina, badan antariksa kedua negara memilih untuk tidak ikut-ikutan.
NASA atau badan penerbangan dan antariksa milik Paman Sam mengklaim tetap melakukan kerja sama dengan Roscosmos untuk menjaga Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) agar terus beroperasi.
Rusia merupakan mitra kerja terbesar AS untuk proyek luar angkasa usai Perang Dingin. NASA dan Roscosmos sama-sama mengoperasikan ISS, sebuah laboratorium yang mengorbit Bumi yang menjadi tujuan utama bagi para astronot yang berasal dari AS, Rusia, dan negara-negara lain di seluruh dunia.
Roscosmos dan NASA telah bekerja sama di ISS selama hampir tiga dekade, tetapi kemitraan keduanya berjalan lebih jauh dari itu.
NASA dan Roscosmos berkoordinasi di bekas Stasiun Luar Angkasa Mir Uni Soviet, berbagi pesawat ulang-alik NASA dan Roket Soyuz Rusia, bahkan bekerja sama selama era Apollo dalam proyek uji Apollo-Soyuz.
Ini bukan pertama kalinya Rusia dan AS bentrok di lapangan tapi tetap bekerja sama erat di luar angkasa.
Contohnya, NASA dan Roscosmos terus bekerja sama di ISS selama invasi Krimea di Ukraina pada 2014, bahkan setelah Rusia meledakkan satelitnya sendiri yang menciptakan puing-puing yang bisa mengancam ISS.
Komunikasi yang konsisten kedua lembaga tersebut sangat penting untuk keselamatan kru ISS, bahkan ketika ketegangan dua negara ini berkobar di Bumi.
Saat ini, tujuh orang tinggal di ISS, termasuk empat astronot NASA dan dua kosmonot Rusia. NASA mengatakan tidak ada yang berubah mengenai jadwal ISS.
"NASA terus bekerja dengan State Space Corporation Roscosmos (Roscosmos) dan mitra internasional kami lainnya dari Kanada, Eropa, dan Jepang untuk mempertahankan operasi ISS yang aman dan berkelanjutan," tegas Juru Bicara NASA Josh Finch, seperti dikutip VIVA Tekno dari laman The Verge, Jumat, 25 Februari 2022.
Ia juga menjelaskan bahwa NASA dan mitra internasionalnya selain Roscosmos sudah mempertahankan kehadiran manusia yang berkelanjutan dan produktif di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama lebih dari 21 tahun.