Mata-mata Israel Meretas Perempuan Arab Saudi

Bendera Israel.
Sumber :
  • Atalayar

VIVA – Aktivis perempuan asal Arab Saudi yang menjadi korban mata-mata Israel memiliki bukti yang bisa membalikkan keadaan NSO Group.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

Perusahaan teknologi asal Israel itu diketahui sedang menghadapi serangkaian tindakan hukum dan pengawasan di Washington DC, Amerika Serikat (AS) atas tuduhan perangkat lunaknya digunakan untuk meretas pejabat pemerintah dan pembangkang di seluruh dunia.

Loujain al-Hathloul menemukan kesalahan perangkat lunak pada iPhone-nya. Sebuah kesalahan yang tidak biasa dalam spyware milik NSO Group ini memungkinkan aktivis hak-hak perempuan Arab Saudi tersebut menemukan bukti yang menunjukkan pembuat spyware telah membantu meretas iPhone mereka.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

File gambar palsu misterius di dalam ponselnya yang tidak sengaja ditinggalkan oleh spyware telah meninggalkan jejak untuk dipelajari peneliti keamanan, melansir dari laman The Star, Jumat, 18 Februari 2022.

Al-Hathloul, salah satu aktivis paling terkemuka di Arab Saudi, dikenal karena membantu memimpin kampanye untuk mengakhiri larangan pengemudi perempuan di negaranya.

Warganya Ditangkap Usai Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, Begini Respons Arab Saudi

Ia dibebaskan dari penjara pada Februari 2021 dengan tuduhan merusak keamanan nasional. Setelah dibebaskan dari penjara, aktivis tersebut menerima email dari Google yang memperingatkannya bahwa peretas yang didukung negara telah mencoba menembus akun Gmail-nya.

Khawatir iPhone-nya juga diretas, Loujain al-Hathloul menghubungi kelompok hak privasi Kanada Citizen Lab dan meminta mereka untuk menyelidiki perangkatnya untuk mencari bukti, menurut tiga orang yang dekat dengannya.

Setelah enam bulan menggali catatan iPhone-nya, peneliti Citizen Lab Bill Marczak, melihat penemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya yakni kerusakan pada perangkat lunak mata-mata yang ditanamkan di teleponnya telah meninggalkan salinan file gambar berbahaya, bukan menghapus dirinya sendiri setelah mencuri pesan dari targetnya.

"Temuan itu berupa kode komputer yang ditinggalkan oleh serangan memberikan bukti langsung bahwa NSO Group membangun alat spionase. Itu adalah permainan. Kami menangkap sesuatu yang menurut perusahaan (NSO) tidak dapat ditangkap," kata Marczak.

Citizen Lab dan temuan al-Hathloul memberikan dasar untuk gugatan Apple pada November 2021 terhadap perusahaan teknologi Israel ini dan juga bergema di Washington, di mana para pejabat Amerika Serikat (AS) mengetahui bahwa senjata siber NSO Group digunakan untuk memata-matai diplomat AS.

Dalam beberapa tahun terakhir, industri spyware telah menikmati pertumbuhan eksplosif karena pemerintah di seluruh dunia membeli perangkat lunak peretasan telepon untuk melakukan pengawasan digital, yang dulu hanya dilakukan oleh beberapa badan intelijen elite.

Selama setahun terakhir, serangkaian pengungkapan dari jurnalis dan aktivis, termasuk kolaborasi jurnalisme internasional Pegasus Project, telah mengikat industri spyware dengan pelanggaran hak asasi manusia, memicu pengawasan yang lebih besar terhadap NSO Group dan rekan-rekannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya