Jangan Kaget Lihat Penampakan Bulan yang Beda Sebentar Lagi

Bulan, satelit alami Bumi.
Sumber :
  • BMKG

VIVA – Bulan akan memamerkan cahaya musim dinginnya pada Rabu, 16 Februari 2022. Bulan Purnama Februari ini disebut Bulan Salju, Bulan Badai, Bulan Tulang atau Bulan Kelaparan, yang semuanya mengacu pada cuaca yang sulit dan kelangkaan makanan yang secara historis dihadapi penduduk asli Amerika.

Gunung Fuji Cetak Rekor Tidak Muncul Salju Terlama dalam Sejarah

Berbagai suku di Amerika Utara memiliki nama yang berbeda untuk menggambarkan Februari. Beberapa nama julukan Bulan menjadi lebih dikenal luas setelah Almanak Petani Tua mulai menerbitkan ramalan cuaca dan astronomi pada 1930-an untuk pemukim Amerika yang lebih baru.

Bulan Salju dimaksudkan untuk mencerminkan bahwa Februari cenderung menjadi bulan paling bersalju di Amerika Serikat (AS). Perkiraan curah hujan itu telah didukung dengan data dari National Weather Service.

Hujan Diprakirakan Guyur Sebagian Jakarta Hari Ini

"Pada tahun 1760-an, Kapten Jonathan Carver yang pernah mengunjungi Naudowessie (Dakota), menulis bahwa nama yang digunakan untuk periode ini adalah Bulan Salju karena lebih banyak salju yang turun selama bulan ini daripada yang lain di musim dingin," kata Almanak.

Kapten Jonathan Carver merupakan seorang penjelajah awal Amerika Utara dan penulis banyak panduan perjalanan. Bulan Purnama akan mencapai puncaknya pada pukul 11.57 EST atau jelang tengah malam waktu Indonesia.

Hunter Moon Hiasi Langit Indonesia Malam Ini

Fenomena ini terjadi terjadi ketika Bulan berhadapan langsung dengan Matahari, di mana posisi Bumi ada di antaranya.

Cahaya Matahari melewati Bumi dan menyinari seluruh permukaan Bulan. Dari sudut pandang Bulan, Bumi benar-benar dalam bayangan, menurut situs Inverse, Selasa, 15 Februari 2022.

Bulan Purnama enam kali lebih terang dari Bulan Setengah. Bulan Purnama bersinar pada magnitudo rata-rata minus 12.92, yang lebih terang daripada objek lain di langit kecuali Matahari.

Bulan fase penuh dengan mudah mengalahkan Sirius, bintang paling terang di langit pada magnitudo minus 1.46. Sebagai perbandingan, kebanyakan orang dapat melihat bintang redup dari magnitudo 6 dalam kondisi langit gelap.

Tahun ini akan ada 12 kali Bulan Purnama. Bulan Purnama berikutnya adalah Bulan Cacing yang terjadi pada 18 Maret mendatang pukul 03.17 EST, beberapa hari sebelum musim semi dimulai di belahan Bumi utara.

Bulan Purnama Super atau Supermoon.

Saksikan Bulan Purnama Tak Biasa Nongol untuk Terakhir Kali Nanti Malam

Siap-siap untuk menyaksikan Bulan Purnama tak yang biasa muncul nanti malam.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024