Ilmuwan Temukan Harta Karun Zona Emas
- U-Report
VIVA – Para ilmuwan menemukan sebuah mekanisme di mana Bumi mendorong harta karun atau logam penting seperti kobalt, tembaga, dan platinum ke bagian dangkalnya, yakni kerak Bumi.
Logam-logam ini dibutuhkan dalam pembuatan teknologi energi terbarukan, termasuk pembuatan baterai, panel surya, dan sel bahan bakar.
Sebuah tim ahli dari University of Cardiff di Inggris menemukan 'zona emas geologis' di dasar kerak Bumi dengan suhu sekitar 1.000 derajat Celcius. Kondisi tersebut sempurna untuk logam yang bisa ditambang karena lebih mudah dan murah.
Para peneliti mengatakan mereka tidak dapat menguraikan area spesifik di planet ini di mana logam lebih mungkin berada di dekat permukaan. Meski begitu mereka berharap mengetahui prosesnya akan membuat eksplorasi lebih mudah bagi perusahaan pertambangan.
Logam tersebut termasuk tembaga, kobalt, telurium, dan platinum yang semuanya sangat dicari karena dapat digunakan untuk teknologi kabel listrik. Mereka disimpan di mantel bumi pada kedalaman lebih dari 15 mil.
Kedalaman ini menempatkan logam di luar jangkauan peralatan penggali, tetapi pada titik-titik tertentu di Bumi, alam dapat mengangkat logam ke permukaan, mengutip dari situs Daily Mail, Jumat, 4 Februari 2022.
Misalnya, melalui aliran batuan cair yang dikenal sebagai magma yang berasal dari mantel dan perlahan naik ke kerak. Namun, hingga saat ini perjalanan logam ke situs pengendapan akhir belum pasti.
Dalam studi baru mereka mengidentifikasi zona yang bergantung pada suhu, yang terletak di dasar kerak bumi, bertindak seperti katup. Ini memungkinkan logam untuk berjalan ke atas, keluar melalui mantel dan kerak bawah untuk mencapai kerak atas.
Penulis studi Iain McDonald mengatakan ketika magma mencapai dasar kerak, logam sering terperangkap dan tidak dapat mencapai permukaan jika suhu terlalu panas atau terlalu dingin.
Tim proyek ingin menyoroti proses magmatik yang beroperasi jauh di dalam kerak bumi. Hasil studi akan memungkinkan eksplorasi mineral yang lebih bertarget sehingga dapat menurunkan jejak lingkungan yang terkait dengan penemuan dan ekstraksi logam hijau.