Kartel Narkoba Pakai TikTok untuk Rekrut Penyelundup

TikTok.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Gubernur Texas di Amerika Serikat (AS) Greg Abbott mengutuk TikTok karena kartel narkoba Meksiko menggunakan platform tersebut untuk merekrut penyelundup dari negaranya.

Tren 'We Listen, We Dont Judge' Viral di TikTok, Ini Maksud Arti dan Maknanya

Ia juga menuduh TikTok mempromosikan perdagangan manusia di wilayah kekuasaannya. Menurut Abbott, kartel narkoba Meksiko menggunakan TikTok untuk beriklan dan merekrut penyelundup tidak hanya di Texas, tapi juga San Antonio, Houston, dan kota-kota besar lainnya.

"TikTok seharusnya malu, dikutuk, dan diberi tindakan hukum karena mempromosikan narkoba dan perdagangan manusia di Texas dan Amerika Serikat," tegas Abbott, mengutip dari laman Metro, Kamis, 3 Februari 2022.

Masih Buron, Fredy Pratama Tetap Aktif Kirim Narkoba ke Tanah Air

Kartel di TikTok adalah video kelompok perdagangan manusia dan narkoba dan aktivitasnya yang telah ditonton ratusan ribu kali. Kontennya telah beredar di media sosial Meksiko selama bertahun-tahun, serta membanjiri feed TikTok di AS pada 2020 setelah klip pengejaran kapal berkecepatan tinggi menjadi viral.

Ketika ditanya tentang kebijakan mereka terkait video tersebut, juru bicara TikTok mengklaim terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan penegak hukum guna memerangi kegiatan kriminal terorganisir.

Jurus Brigjen Mukti Juharsa Buru Buronan Narkoba di Malaysia

Ia juga mengaku sudah menghapus konten dan akun yang mempromosikan aktivitas ilegal. Kartel tampaknya telah memanfaatkan platform seperti TikTok untuk menargetkan calon pekerja sebagai penyelundup narkoba.

Video-video tersebut akan menunjukkan kepada para pria muda di pedesaan Meksiko tentang keuntungan potensial dari bergabungnya mereka dengan perdagangan narkoba seperti uang tunai tanpa akhir, mobil mahal, wanita cantik, hingga hewan peliharaan eksotis.

"Kami melarang keras konten yang berupaya mempromosikan atau memfasilitasi kegiatan kriminal. Kami juga akan menghapus pemimpin kartel atau geng mereka jika teridentifikasi di platform kami," kata juru bicara TikTok.

Platform video pendek asal China ini juga bekerja dengan perusahaan intelijen pihak ketiga untuk memperkuat pertahanan dan membuat laporan kepada penegak hukum yang sesuai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya