Mau Jadi SDM Berkualitas, Rajinlah Membaca
- Pixabay
VIVA – Membaca merupakan salah satu nutrisi untuk otak dan hati. Membaca menjadi kunci membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Saat ini, tingkat literasi masyarakat masih rendah.
Sebab, banyak generasi muda yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan cenderung egois karena sibuk oleh perangkat seperti ponsel pintar (smartphone), tablet atau laptop.
Oleh karena itu, menghidupkan budaya literasi dalam keluarga perlu digagas. Mulai dari membaca dongeng sampai mengajak anak ke perpustakaan atau taman baca masyarakat (TBM) sebagai alternatif tempat belajar.
Ilustrasi buku.
- Pixabay
Kehadiran TBM diharapkan dapat menjadi pusat sumber ilmu serta memiliki peran strategis dalam mewujudkan minat membaca dan budaya literasi. Untuk itu, diperlukan upaya untuk menghidupkan kembali substansi TBM melalui pembaruan program dan inovasi.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atau WOM Finance ikut mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui peningkatan minat baca. Salah satu meresmikan Taman Baca Masyarakat (TBM) Bahari Cerdas di Kelurahan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Financial Planning and Investor Relation Division Head WOM Finance, Erik Tanudjaja, mengaku telah melakukan renovasi TBM tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan minat membaca masyarakat, khususnya di wilayah Kampung Bahari, sekaligus mengajak masyarakat untuk aktif berkunjung ke TBM tersebut.
Taman baca masyarakat (TBM) / Ilustrasi.
- Dok. Istimewa
“Kami berkolaborasi dengan PT Media Inovasi Global yang bergerak di bidang pendidikan. Tujuannya agar Taman Baca Masyarakat Bahari Cerdas dapat dimanfaatkan secara optimal dalam gerakan literasi masyarakat," kata dia, Senin, 31 Januari 2022.
Sebelumnya, pada Oktober 2021, WOM Finance telah menyumbang lima ratus buku bacaan dengan beragam kategori buku bacaan, seperti buku pelajaran, buku sejarah, pengetahuan umum, serta buku cerita.
Literasi untuk Masyarakat Menengah ke Bawah Masih Jadi Tantangan
Literasi produk ini untuk masyarakat menengah ke bawah masih menjadi tantangan tersendiri karena masih banyaknya persepsi yang kurang pas.
