Berselancar di Media Sosial Ternyata Berbahaya

Ilustrasi aktivitas di media sosial.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Berselancar di media sosial sebelum tidur tidak hanya mencuri waktu tidur, tapi juga memiliki bahaya bagi kesehatan.

Hadirkan Inovasi Teknologi Terkini, Ratusan Perusahaan Hadir di Jade 2024

Kebiasaan menempelkan mata ke perangkat sebelum tidur mungkin memiliki efek negatif yang tidak terduga pada kesehatan, bahkan bisa lebih parah.

Efek yang paling jelas adalah dampak negatif pada tidur. Orang tidak hanya mengorbankan jam tidur mereka untuk menelusuri feed berita di media sosial, tetapi juga mengganggu produksi melatonin atau hormon penting untuk istirahat malam yang baik, menurut dokter dan ahli jantung Rusia, Julia Fokina.

Musim Hujan dan Batuk Pilek, Perkuat Imun dengan 5 Makanan Sehat Ini

Cahaya biru yang dihasilkan oleh layar perangkat mencegah tubuh memproduksi hormon karena melatonin hanya dapat diproduksi dalam gelap, melansir dari situs Sputniknews, Senin, 31 Januari 2022.

Pendiri perusahaan teknologi kesehatan AIBY, Olya Osokina, memperingatkan tentang konsekuensi yang lebih berbahaya. Penelitian WHO menunjukkan bahwa bermain ponsel di malam hari juga dapat meningkatkan risiko kanker.

15 Makanan Tinggi Protein yang Ampuh Membantu Penurunan Berat Badan

"Menggunakan perangkat di malam hari membuat seseorang tidak bisa tidur dan berpotensi meningkatkan risiko menghadapi gangguan onkologis, penuaan lebih cepat, masalah tulang belakang dan dampak pada fungsi otak," ungkapnya.

Fokina mengidentifikasi beberapa dampak negatif lain dari berselancar di media sosial larut malam, di antaranya adalah photoaging pada kulit akibat paparan cahaya dari layar perangkat. Hal ini dapat menyebabkan kerutan, kekasaran dan penggelapan di beberapa area kulit.

Ia juga memperingatkan bahwa orang dengan kebiasaan seperti itu mungkin mengalami kelengkungan tulang belakang leher ke belakang. Dokter juga memperingatkan beberapa perubahan perilaku yang mungkin terjadi pada praktik semacam ini.

Menurutnya, seringnya menggunakan perangkat untuk mengecek media sosial mengakibatkan kebiasaan peralihan perhatian yang tiba-tiba.

Hal ini mencegah seseorang mengekstraksi data yang berguna dari informasi sehingga menghambat kemampuan untuk melakukan analisis mendalam. Fenomena ini diyakini bersifat sementara dan tidak secara permanen mempengaruhi fungsi otak seseorang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya