Amerika Susah Payah Menemukan Makhluk Asing
- ABC News
VIVA – Di sepanjang 2021, ada peningkatan penampakan aneh yang dilaporkan berkat video yang direkam dengan ponsel maupun perangkat lainnya yang menangkap cahaya aneh di langit. Beberapa dari objek ini akhirnya diidentifikasi. Sementara lainnya masih misterius.
Namun, pada tahun ini, Unidentified Aerial Phenomena (UAP) akan mendapatkan lebih banyak perhatian dari komunitas ilmiah dan pemerintah federal. Pada Juni 2021, komunitas militer dan intelijen Amerika Serikat (AS) mengeluarkan laporan tentang UAP.
Hal ini juga diikuti dengan desakan Kongres untuk mendirikan kantor formal sebagai upaya melakukan koordinasi terhadap pengumpulan dan analisis terkait UAP.
"Nasib keamanan nasional kami tergantung dari supremasi udara. Fenomena ini (UAP) menghadirkan tantangan bagi dominasi kami di udara. Penampakan UAP sangat penting untuk menjaga keamanan negara secara menyeluruh," kata Senator Kirsten Gillibrand, seperti dikutip dari situs Space, Senin, 31 Januari 2022.
Meski kantor baru terletak di dalam Departemen Pertahanan atau Pentagon yang disebut Airborne Object Identification and Management Synchronization Group, namun tidak akan secara eksplisit fokus pada pencarian kehidupan asing.
Justru kantor tersebut akan ditugaskan untuk menyediakan spektrum penuh intelijen serta penilaian ilmiah dan teknis terkait UAP. Salah satu tanggung jawab kantor UAP yang baru adalah mengimplementasikan rencana untuk menguji teori-teori ilmiah yang berkaitan dengan karakteristik dan kinerja UAP.
Saat ini ada upaya bersama untuk membangun perangkat keras pendeteksi UAP dan untuk memutuskan di mana benda itu akan ditempatkan. Sehingga tahun ini bisa menjadi titik balik dalam studi UAP/UFO.
Salah satu perkembangan besar yang potensial pada tahun 2022 adalah deteksi UFO, menurut Mark Rodeghier, direktur ilmiah dari Pusat Studi UFO di Chicago, AS.
"Upaya untuk mendeteksi, melacak dan mengukur fenomena UFO di lapangan secara real time baru-baru ini memasuki fase baru. Tidak hanya teknologinya menjadi lebih baik, tapi juga perangkat lunak telah meningkat dan minat saat ini pada UFO telah menarik para profesional baru yang berkualitas," jelas Rodeghier.
Salah satu inisiatif yang akan datang disebut Proyek Galileo, akan mencari peralatan luar angkasa di dekat Bumi. Ini memiliki dua tujuan. Pertama untuk mengidentifikasi sifat objek antarbintang yang tidak menyerupai komet atau asteroid seperti Oumuamua. Kedua menargetkan UAP.
"Data Proyek Galileo akan terbuka untuk umum, dan analisis ilmiahnya akan transparan. Temuan ilmiah yang terkait akan memperluas pengetahuan umat manusia, tanpa memperhatikan perbatasan antar negara," ungkap Astronom Avi Loeb.
Tim peneliti Galileo mencakup lebih dari 100 ilmuwan yang berencana untuk merakit sistem teleskop pertama proyek tersebut di Observatorium Harvard College pada musim semi 2022. Sistem akan merekam video dan audio terus menerus dari seluruh langit menggunakan pita cahaya, inframerah dan radio, serta melacak objek yang menarik.
Algoritma kecerdasan buatan akan membedakan burung dari drone, pesawat terbang, atau yang lainnya. Setelah sistem pertama berhasil beroperasi, Proyek Galileo akan membuat salinannya dan mendistribusikannya di banyak lokasi geografis.