Roket Elon Musk Akan Tabrak Bulan
- Salon.com
VIVA – Roket SpaceX Falcon 9 milik Elon Musk akan menabrak Bulan, menurut pengamatan para astronom. Mereka mengungkapkan kapan puing-puing itu akan menabrak satelit alami Bumi.
Roket SpaceX yang dimaksud adalah pecahan cangkang Falcon 9 yang diluncurkan oleh perusahaan antariksa Elon Musk pada 2015.
Para pejabat menggunakannya untuk mengirim Deep Space Climate Observatory yang dirancang oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
Meskipun menyelesaikan tugasnya namun satu booster masih berada di jalur untuk mencapai permukaan Bulan. Roket tersebut berusia enam tahun tapi berhasil mengirimkan muatan NOAA ke gravitasi netral pada Februari 2015.
Booster yang digunakan untuk menutupi bagian terakhir perjalanan dibiarkan mengambang di ruang hampa hingga menghabiskan bahan bakarnya, menurut laman Express, Kamis, 27 Januari 2022.
Sampai sekarang benda antariksa buatan manusia itu tergantung di orbit dan para astronom mempercayainya kalau itu akan mengakhiri perjalanan Falcon 9 pada Maret mendatang.
Ahli Meteorologi Eric Berger mengatakan bahwa Roket SpaceX kekurangan energi untuk melepaskan diri dari gravitasi netral.
Artinya, Roket Falcon 9 telah mengikuti orbit yang agak kacau sejak 2015. Sementara itu, Jonathan McDowell, seorang astronom dari Pusat Astrofisika AS melalui postingan di Twitter, memperkirakan tabrakan akan terjadi pada 4 Maret 2022.
Astronom lainnya, baik amatir maupun profesional, juga telah mengkonfirmasi prediksi tersebut. Tony Dunn misalnya, bahkan memproyeksikan tabrakan pada 4 Maret pukul 12.13 GMT atau 19:13 WIB.
Namun, ramalan itu belum dikonfirmasi karena para ilmuwan sedang menunggu informasi lebih lanjut. Menurut Analis Data Bill Gray, para astronom seharusnya memiliki kesempatan untuk mengamati objek tersebut.
Ia menulis di blognya bahwa tidak mungkin melihat roket sampai pada 7 Februari 2022. Dua hari berikutnya akan muncul sangat terang dan dekat yang bergerak cepat sekitar 2,58 km per detik.
Pengamatan yang ditingkatkan akan memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan di mana objek itu bisa mendarat. Itu juga akan menghilang dari pandangan pada saat yang sama.
Gray mengatakan para astronom dapat mengubah titik tumbukan hingga sekitar satu kilometer. Jadi, dari 10 Februari hingga 4 Maret 2022, Roket Falcon 9 akan memasuki elongasi rendah dan manusia di Bumi tidak akan melihat apa-apa.
Sebagian besar bagian Bulan pada akhirnya akan menghalangi ketika roket milik Elon Musk itu membuat penurunan terakhirnya. Bahkan, jika berada di sisi kanan maka dampaknya akan terjadi beberapa hari setelah Bulan baru.
"Meskipun tidak bisa diamati, tapi ini akan menjadi kasus pertama tentang sampah luar angkasa yang menabrak Bulan," jelas Gray.