Siapa yang Sanggup Ngasih Makan Astronot Dikasih Duit Rp14 Miliar
- Unsplash
VIVA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA telah mengumumkan kolaborasinya dengan Badan Antariksa Kanada (CSA) untuk mengadakan sayembara bagi orang-orang yang mau membantu memecahkan masalah memberi makan astronot makanan bergizi di luar angkasa selama misi yang berlangsung selama beberapa tahun ke depan.
NASA mencari peserta publik dalam penelitian dan pengembangan teknologi dan sistem produksi pangan yang inovatif, berkelanjutan dengan sumber daya minimum, dan menghasilkan limbah sesedikit mungkin. Hadiah yang disiapkan hingga US$1 juta atau Rp14 miliar.
"Misi luar angkasa akan dimulai menggunakan sistem makanan yang dikemas serupa dengan yang digunakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Tetapi, memperpanjang durasi misi ke Bulan membutuhkan pengurangan ketergantungan pasokan di Bumi untuk mendukung misi berikutnya ke Mars," kata NASA, melalui situs resminya.
Dengan demikian, menguji sistem berkelanjutan di Bulan yang memenuhi kebutuhan kru adalah langkah mendasar untuk keberlanjutan Bulan dan eksplorasi Mars, menurut laman Express, Kamis, 27 Januari 2022.
NASA bersama CSA fokus pada bagaimana memberi anggota kru sistem makanan yang layak untuk semua misi planet jangka panjang. Selain ambisi antarbintang, proyek ini juga akan mengatasi kerawanan pangan, masalah kronis yang mempengaruhi sebagian besar penduduk Bumi.
NASA telah lama bergulat dengan masalah makanan dalam ekspedisi luar angkasa jangka panjang. Alasannya karena makanan kehilangan nilai gizinya dari waktu ke waktu. Sedangkan makanan kemasan tidak akan mencukupi.
"Memberi makan astronot dalam waktu lama dalam perjalanan ruang angkasa membutuhkan solusi inovatif. Menembus batas-batas teknologi pangan akan membuat penjelajah masa depan tetap sehat dan dapat membantu memberi makan orang-orang di sini, di rumah," ujar Administrator Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA, Jim Reuter.
Tim dari seluruh dunia dapat mendaftarkan diri ke kompetisi hingga 28 Februari 2022. Tahap pertama kompetisi pada Oktober 2021, sebanyak 18 tim memenangkan total US$450 ribu atau Rp6,4 miliar untuk mengembangkan teknologi produksi makanan inovatif yang menghasilkan makanan aman, lezat, berkualitas tinggi, dan bergizi.