'Virus' NFT dan Aset Kripto Melanda Opera

Opera Browser.
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA – Peramban Opera menyediakan "crypto browser" khusus untuk mengakses hal-hal yang berhubungan dengan aset kripto.

Indonesia Mau Jadi Raja AI Dunia, Ada tapinya

Peramban ini diberi nama Opera Crypto Browser Project, seperti dikutip dari situs Engadget, Minggu, 23 Januari 2022, masih dalam versi beta.

Crypto browser ini memiliki fitur terintegrasi untuk dompet digital non-kustodial yang mendukung blockchain, antara lain Bitcoin, Ethereum, Celo, dan Nervos.

Cuan Mengalir Deras berkat Digitalisasi

Fitur dompet digital tersebut menyediakan pembelian mata uang kripto, mengecek saldo kripto, menukar aset kripto dan mengirim serta menerima mata uang kripto.

Crypto browser milik Opera itu juga memiliki fitur untuk non-fungible token (NFT). Opera juga memberikan "crypto corner", yang berisi informasi seputar mata uang kripto dan Blockchain dari situs terpercaya.

Cara Merawat Uang Agar Tidak Rusak: Tips Mudah yang Wajib Diketahui!

Peramban ini didekasikan untuk Web3, yang menurut Opera "dunia Blockchain perlu peramban khusus”.

Opera Crypto Browser Project versi beta dapat dipasang pada ponsel Android dan komputer, baik Windows maupun Mac. Opera masih mengembangkan browser ini untuk iOS.

Sebelumnya, Twitter mengumumkan fitur baru untuk menampilkan non-fungible token atau NFT pada foto profil akun mereka, mengikuti tren yang populer sejak tahun lalu.

Fitur ini baru tersedia pada perangkat iOS untuk pengguna layanan berbayar Twitter Blue. Pengguna bisa menghubungkan akun Twitter mereka ke dompet mata uang kripto.

Untuk membedakan dengan foto profil biasa, foto profil NFT menampilkan bentuk heksagonal.

Twitter Blue belum tersedia secara luas sehingga fitur baru tersedia untuk pengguna di beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia dan Selandia Baru.

Ilustrasi Risiko dan Pertimbangan Investasi Cryptocurrency

Transaksi Aset Kripto di Indonesia Tembus Rp475,13 Triliun, Didominasi Milenial dan Gen Z

Bappebti melaporkan nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp475,13 triliun sepanjang Januari hingga Oktober 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024