Bill Gates Bicara Mutasi Virus, Sungguh Mengerikan
- Pixabay
VIVA – Pendiri Microsoft Bill Gates kembali bicara soal momok virus masa depan yang bisa lebih mematikan daripada COVID-19.
Miliarder itu mengatakan negara-negara kaya harus meningkatkan pendanaan vaksin untuk bersiap menghadapi wabah yang berpotensi menimbulkan bencana.
Pernyataan ini usai dirinya mengumumkan donasi baru senilai US$150 juta atau Rp2 triliun melalui Bill and Melinda Gates Foundation kepada Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), yang dibentuk setelah epidemi Ebola pada 2013 hingga 2016.
Ia mencatat bahwa varian Delta dan Omicron menjadi salah satu virus paling menular yang pernah ada. "Dunia bisa saja terkena patogen yang lebih mematikan serta membunuh lebih banyak orang," ungkap Bill Gates, seperti dikutip dari situs Russia Today, Jumat, 21 Januari 2022.
Dengan berinvestasi dalam penelitian vaksin dan kapasitas produksi untuk memastikan bahwa suntikan di masa depan tersedia dengan cepat di seluruh dunia, pemerintah dapat mempersiapkan diri untuk mengatasi wabah di masa depan.
Ide ini, menurut Bill Gates, adalah polis asuransi yang cukup bagus. CEPI mencoba mengumpulkan US$3,5 miliar (Rp50 triliun) untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan guna mengembangkan vaksin baru menjadi 100 hari.
Ia memuji kelompok itu karena menyelamatkan nyawa dengan membantu mendanai uji coba beberapa vaksin yang sekarang diizinkan untuk diinokulasi melawan Virus Corona beserta variannya.
Meski begitu, Bill Gates menyesalkan bahwa pasokan yang memadai belum cukup cepat mencapai negara-negara berkembang.
Wellcome Trust, sebuah badan amal Inggris yang fokus pada penelitian medis, juga turut melakukan donasi dengan nominal yang sama seperti Bill and Malinda Gates Foundation kepada CEPI.
Direktur Wellcome Trust, Jeremy Farrar, langsung menjadi corong Bill Gates tentang bahaya pandemi di masa depan.
"Kita yang dulu maupun sekarang hidup pada apa yang saya pikirkan. Yaitu, era pandemi dan epidemi, yang lebih sering dan lebih kompleks," tuturnya.