Elon Musk Menyebar 'Racun' ke Umat Manusia
- Mother Jones
VIVA – Miliarder Elon Musk terus 'meracuni' umat manusia untuk menjalani gaya hidup multiplanet. Ia sangat ngebet kalau pindah ke Mars adalah satu-satunya cara manusia akan lolos dari krisis kepunahan massal yang disebabkan oleh ekspansi Matahari.
Pendiri dan kepala eksekutif SpaceX dan Tesla itu berkicau di media sosial Twitter menulis ada 100 persen kemungkinan kepunahan karena evolusi Matahari, kecuali manusia menjadi makhluk multiplanet.
Tweet itu diposting sebagai tanggapan atas sebuah artikel yang mengatakan banyak ahli memperingatkan akan datangnya krisis kepunahan massal yang sepenuhnya disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti dikutip dari laman Russia Today, Rabu, 19 Januari 2022.
Peristiwa kepunahan massal yang diangkat oleh Elon Musk ini mungkin tidak terlalu berkaitan dengan aktivitas manusia, namun lebih condong kepada benda-benda di luar angkasa. Meski begitu, ia tetap saja bersikeras bahwa umat manusia dapat menghindarinya dengan pindah ke Planet Mars.
Ekspansi dan ledakan berikutnya dari Matahari akan terjadi dengan asumsi memiliki nasib seperti bintang serupa di tempat lain di ruang angkasa. Para astronom bahkan telah menempatkan tanggal kematiannya, sekitar satu hingga tiga miliar tahun di masa depan.
Akan tetapi, peristiwa kepunahan versi ilmuwan mungkin tidak menunggu hingga miliaran tahun. Hal ini didasari pada ketakutan akan perubahan iklim yang berpotensi membuat Bumi tidak lagi bersahabat untuk seluruh penghuni.
Sebelumnya, Elon Musk berpendapat teknologi metaverse tidak menarik. "Saat ini saya tidak bisa melihat situasi metaverse yang menarik," kata dia. Musk mengakui bisa saja dia terlalu tua untuk memahami perkembangan teknologi, seperti saat 1995 silam di mana tidak semua orang memahami internet.
Kritiknya terhadap metaverse lantaran Elon Musk belum menemukan contoh penggunaan yang menarik untuk teknologi tersebut. "Saya tidak yakin seseorang mau memasang layar di wajah mereka setiap hari, tidak mau pergi ke mana-mana. Rasanya itu tidak mungkin," tuturnya.