Siap-siap Menyaksikan Batu Bercahaya Lewat Usai Subuh

Asteroid.
Sumber :
  • Jagran English

VIVA – Lepas azan subuh, asteroid raksasa akan melintas dekat Bumi. Ukuran Asteroid 7482 (1994 PC1) diperkirakan 3.280 kaki atau delapan kali Tugu Monumen Nasional atau Monas.

Seperti namanya, batu luar angkasa ini pertama kali ditemukan pada 1994. Asteroid 7482 diklasifikasikan sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya karena ukurannya dan jarak terbang yang relatif dekat dengan Bumi.

Asteroid dengan ukuran seperti ini bakal mepet-mepet Bumi kira-kira setiap 600 ribu tahun. Tapi, untuk asteroid akan yang melintas hari ini dipastikan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA meluncur dengan aman.

Asteroid 7482 (1994 PC1) ini akan melintas dekat Bumi dengan jarak 1.982.000 km pada Rabu hari ini, 19 Januari 2022 pukul 04.51 WIB atau usai azan dan salat subuh, menurut LAPAN.

Pendekatan ini akan menjadi yang terdekat untuk asteroid ini selama 200 tahun di mana para astronom telah menghitung orbitnya, mengutip dari laman EarthSky.

Asteroid yang melaju kencang ini akan berjarak 1,2 juta mil (1,93 juta km) dari Bumi atau sekitar 5,15 kali jarak Bumi-Bulan.

Itu jarak yang sangat aman, namun cukup dekat untuk diamati dengan mudah menggunakan teleskop sederhana.

Batu luar angkasa raksasa itu bergerak dengan kecepatan 43.754 mil per jam (19,56 km per detik). Kecepatan yang cukup besar akan memungkinkan astronom amatir untuk melihat asteroid tersebut.

Bumi Akan Punya Dua Bulan pada 29 September 2024? Cek Faktanya!

Ketika lewat maka asteroid ini akan muncul sebagai titik cahaya, mirip dengan bintang. Asteroid (7482) 1994 PC1 akan bersinar di sekitar magnitudo 10.

Sebuah objek dengan magnitudo 10 adalah target yang tepat bagi pengamat yang menggunakan teleskop 6 inchi atau lebih besar lagi.

Sosok Mengerikan Manusia Salju Terungkap, Ancam Kehidupan di Bumi

Alien akan Punah akibat Kepanasan di Bumi
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI).

AI Membawa Dampak Negatif bagi Bumi

Puluhan juta perangkat dibuang setiap tahun. Kemunculan AI generatif dinilai hanya akan memperburuk keadaan Bumi lantaran lebih banyak sampah elektronik berbahaya.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024