Ilmuwan: Manusia Harus Siap Bertemu Alien
- www.livescience.com
VIVA – Bukti adanya kehidupan di Mars bisa muncul dalam 20 tahun ke depan, dan alien bisa menyambangi manusia terlebih dahulu. Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa molekul organik yang ditemukan di Planet Merah itu konsisten dengan tanda-tanda kehidupan awal.
Hal ini menjadi petunjuk menggiurkan dalam perburuan kehidupan asing di tata surya. Menurut Astrofisikawan Sarah Cruddas, Rover Perseverance atau robot penjelajah Mars juga berhasil menemukan bukti-bukti yang mengarah ke adanya kehidupan di planet tetangga Bumi tersebut.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA sangat percaya bahwa Mars kuno mirip dengan Bumi sekarang. Bahkan, pernah jauh lebih basah dan lebih hangat, seperti dikutip dari situs The Sun, Senin, 10 Januari 2022.
“Ketika Anda melihat angka-angkanya, kemungkinan kita tidak sendirian di alam semesta. Kami juga tahu kalau Mars lebih hangat dan lebih basah. Begitu pula dengan kondisi kehidupan mikroba yang merupakan organisme sel tunggal. Kami hanya belum bisa membuktikannya (adanya alien)," kata Cruddas.
Ia pun menegaskan bahwa manusia harus siap menerima kunjungan alien. Oleh karena itu tidak boleh mengesampingkan sama sekali bahwa kehidupan asing akan menemui dan menyambangi manusia terlebih dahulu.
"Atau, mungkin mereka sudah menemukan kita. Peradaban alien kan jauh lebih maju dari kita. Itulah mengapa ada kemungkinan besar mereka akan menemukan kita sebelum kita menemukannya,” tegas dia.
Senada, Ilmuwan NASA Becky McCauley Rench menyebut Mars pernah jauh lebih basah dan lebih hangat. Saat ini, Rover Perseverance sedang mengebor ke permukaan Planet Merah untuk mengumpulkan sampel inti lalu menyimpannya dalam tabung titanium.
"Nah, tabung-tabung ini akan disimpan sampai tahun 2028. Pada saat itu pula akan datang sebuah kapal untuk mengambil dan membawanya kembali ke Bumi," tutur Becky.
Para ilmuwan terus mencari bukti-bukti kehidupan alien di tata surya selama bertahun-tahun. Planet Mars dan Venus membuka harapan para ilmuwan karena ditemukannya organisme mikroskopis seperti metanogen.
Tidak hanya itu. Lautan juga pernah menutupi Mars. Hal ini ditemukan bukti adanya garis-garis gelap di permukaan yang kemungkinan bekas air asin yang pernah mengalir.