Parasit Berbahaya Terungkap dari Toilet di Yerusalem
- www.livescience.com/Assaf Peretz, courtesy of the Israel Antiquities Authority
VIVA – Sebuah toilet jongkok berusia 2.700 tahun ditemukan di sebuah perkebunan kuno di Yerusalem selatan – kota yang menjadi sengketa antara Israel dengan Palestina. Toilet itu menunjukkan jejak epidemi infeksi parasit yang ternyata sudah ada sejak ribuan tahun silam.
Bahkan, penduduk terkaya Yerusalem kuno menggunakan kakus tersebut yang menyebabkan mereka menderita cacingan. Saat ini jamban dan toilet dianggap sebagai fasilitas sanitasi dasar, tapi mungkin tidak berfungsi pada ribuan tahun yang lalu.
Dilihat dari catatan arkeologi, kakus pribadi tetap menjadi kemewahan selama ribuan tahun. Toilet batu kapur di Yerusalem adalah salah satu dari sedikit yang telah ditemukan, mengutip dari situs Science Alert, Kamis, 6 Januari 2022.
Ditemukan pada 2019, toilet terletak di tempat yang merupakan taman terawat. Itu tepat ada di sebelah sisa-sisa rumah besar yang dipenuhi dengan barang-barang mahal.
Benda tersebut kemungkinan dimiliki oleh seseorang dengan status sosial yang tinggi. Lubang di tengah toilet batu menunjukkan bahwa itu adalah toilet jongkok biasa, dengan tangki untuk menampung ekskresi. Namun, ada pemandangan yang berbeda, di mana dari sana bisa terlihat Kota David dan Bukit Bait Suci.
Para arkeolog menduga tempat duduk toilet pernah dikelilingi oleh dinding batu dan atap. Kehadiran pohon buah dan pinus di bagian atas mungkin digunakan untk pengharum ruangan. Keberadaan parasit di sana menunjukkan kondisi sanitasi yang buruk.
Di bawah kursi toilet batu kapur, analisis telah mengungkapkan sedimen purba yang mengandung telur dari empat jenis cacing usus berbeda. Telur cacing gelang (Ascaris lumbricoides) dan cacing cambuk (Trichuris trichiura) paling banyak ditemukan di lokasi tersebut.
Kedua parasit usus ini dapat menginfeksi manusia, menyebabkan malnutrisi dan gangguan pertumbuhan pada kasus yang paling parah. Mereka cenderung ditularkan ketika jejak kotoran manusia yang mengandung cacing parasit atau telurnya secara tidak sengaja tertelan.
Begitu berada di dalam usus, parasit mampu menghasilkan ribuan telur sehari di inang manusia. Tanpa obat-obatan, pemberantasan infeksi dalam suatu populasi akan sangat sulit dilakukan, terutama tanpa sistem pembuangan kotoran atau fasilitas cuci tangan yang bersih.