Bumi Mengembang atau Menyusut?

Planet Bumi.
Sumber :
  • owall.net

VIVA – Bumi terus memberi dan menerima materi dari tata surya di sekitarnya. Misalnya, debu yang melaju melalui ruang angkasa secara teratur membombardir planet kita dalam bentuk bintang jatuh dan gas dari atmosfer Bumi yang secara teratur merembes ke luar angkasa.

Detik-detik Kantor BKPSDM Mappi Papua Dibakar Massa Gara-gara Tak Terima Hasil CPNS

Jadi, jika Bumi terus memberikan materi serta memperoleh materi baru, apakah itu mengembang atau menyusut? Menurut ilmuwan Guillaume Gronoff, jika gas kita ke luar angkasa, maka Bumi akan menyusut tapi tidak banyak.

Planet-planet terbentuk karena pertambahan atau ketika debu antariksa bertabrakan, lalu semakin menumpuk menjadi massa yang lebih besar.

Jawa Timur Masuk Musim Hujan, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem

Setelah Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun silam, di mana sejumlah kecil pertambahan terus terjadi dalam bentuk meteor dan meteorit yang menambah massa Bumi.

Tapi begitu sebuah planet terbentuk maka proses lain dimulai seperti pelepasan atmosfer. Ini bekerja mirip dengan penguapan, tetapi pada skala yang berbeda, kata Gronoff.

Percaya atau Tidak, 10 Ras Alien Ini Pernah Berhubungan dengan Bumi 

Di atmosfer, atom oksigen, hidrogen, dan helium menyerap energi yang cukup dari Matahari untuk keluar dari atmosfer.

"Tentu saja ini masih penelitian karena sulit untuk mengukur massa Bumi secara real-time. Kami tidak memiliki berat Bumi pada presisi yang dibutuhkan untuk melihat apakah Bumi kehilangan atau bertambah," ujarnya.

Tetapi dengan mengamati laju meteor, para ilmuwan memperkirakan ada pertambahan massa setiap tahunnya atau sekitar 16.500 ton atau sekitar satu setengah Menara Eiffel di Paris, Prancis, menurut laman Live Science, Rabu, 5 Januari 2022.

Dengan menggunakan data satelit maka para ilmuwan telah memperkirakan tingkat pelepasan atmosfer. "Ini sekitar 82.700 ton. Itu berarti Bumi kehilangan sekitar 66.100 ton per tahun. Meskipun kedengarannya sangat banyak, dalam konteks seluruh planet, ini sangat, sangat, sangat kecil," tutur Gronoff.

Pelarian atmosfer selama 100 tahun terakhir membuat 60 ribu ton atmosfer hilang per tahun. Dibutuhkan 5 miliar tahun bagi Bumi untuk kehilangan atmosfernya jika planet ini tidak memiliki cara untuk mengisinya kembali.

Ilustrasi kecerdasan buatan (AI).

AI Membawa Dampak Negatif bagi Bumi

Puluhan juta perangkat dibuang setiap tahun. Kemunculan AI generatif dinilai hanya akan memperburuk keadaan Bumi lantaran lebih banyak sampah elektronik berbahaya.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024