Indosat 'Hidupkan' Desa Tak Tersentuh Jaringan Telekomunikasi
- Dok. Indosat Ooredoo
VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuat wacana untuk menghapus jaringan 3G dan menggantinya dengan 4G. Sebab, layanan 4G lebih unggul ketimbang 3G, baik dari sisi harga maupun kualitas. Operator telekomunikasi Indosat Ooredoo berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah.
"Kami akan melanjutkan 'Turnaround Strategy' yang menghadirkan jaringan 4G dengan jaringan berkualitas video, termasuk di daerah non-3T (tertinggal, terdepan, terluar)," kata Senior Vice President Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang kepada VIVA Tekno, Jumat, 31 Desember 2021.
Ia bercerita, pada September lalu misalnya, operator seluler dengan kode emiten ISAT itu telah meresmikan layanan 4G di Desa Ondo Ondolu, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Ini merupakan salah satu desa yang sudah puluhan tahun tidak tersentuh jaringan telekomunikasi.
Indosat Oredoo terus melanjutkan perluasan jangkauan jaringannya dengan memperluas jaringan 4G di 124 desa terpencil non-3T pada tahun ini. Persebaran jaringan tersebut merupakan bagian dari komitmen ISAT dalam mendukung program Kominfo.
Untuk memenuhi cakupan jaringan 4G di Tanah Air, mereka juga akan menggelar layanan generasi keempat di 645 desa terpencil di 2022. "Kami terus melakukan edukasi kepada pelanggan yang masih terhubung dengan jaringan 3G mengenai manfaat yang akan dinikmati mereka jika pindah ke 4G," papar Steve.
Saat ini masih terdapat 83.218 desa/kelurahan belum tersedia jaringan 4G. Kemudian, dari 12.548 desa/kelurahan, sekitar 9.113 desa/kelurahan terletak di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T).
Melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), Kominfo akan melakukan pembangunan menara base transceiver station (BTS) 4G. Sementara sisanya, 3.435 desa/kelurahan adalah daerah non 3T atau daerah komersial, yang akan dikerjakan oleh operator telekomunikasi.