Dua Hal Jadi Pertimbangan Sebelum Jaringan 3G Benar-benar Hilang

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuat wacana untuk menghapus jaringan 3G dan menggantinya dengan 4G.

Saldo Puluhan Ribu UMKM Tertahan Penghentian Layanan QRIS, Menteri Maman Pastikan Tak Ada Kerugian

Menurut Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi, layanan 4G lebih unggul ketimbang 3G, baik dari sisi harga maupun kualitas. Meski begitu, mereka saat ini sedang mengkaji soal mekanisme penghapusan layanan generasi ketiga tersebut.

"Setidaknya, ada dua hal yang jadi pertimbangan. Pertama, memastikan wilayah layanan telekomunikasi sudah bisa akses internet 4G barulah dilakukan penghapusan 3G," kata dia di Gedung Kominfo, Jakarta, Kamis, 30 Desember 2021.

Tingkatkan Kualitas Layanan Publik, BRI dan Ombudsman Republik Indonesia Gelar Sosialisasi

Pertimbangan yang kedua adalah terkait kepentingan masyarakat umum. Baik lembaga maupun operator telekomunikasi harus menetapkan mekanisme yang tidak merugikan pengguna layanan seluler.

Penghapusan jaringan 3G dilakukan jika di wilayah tersebut sudah tersedia 4G. Menkominfo Johnny G Plate sebelumnya sudah meminta operator telekomunikasi untuk menghapus jaringan 3G dan memperluas 4G.

Wamenhub Soroti Operator Angkutan Umum, Singgung soal Kompetensi Sopir

Penghapusan dilakukan secara bertahap kemudian digantikan oleh jaringan generasi keempat.

"Jaringan 4G merupakan tulang punggung telekomunikasi nasional. Saya sudah minta kepada seluruh operator telekomunikasi untuk fade out (hilangkan) 3G. Kenapa bukan 2G, karena beda penggunanya. Kalau 2G komunikasi suara (voice), sedangkan 3G adalah komunikasi data," jelas Johnny.

Saat ini masih terdapat 83.218 desa/kelurahan belum tersedia jaringan 4G. Kemudian, dari 12.548 desa/kelurahan, sekitar 9.113 desa/kelurahan terletak di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T).

Melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), Kominfo akan melakukan pembangunan menara base transceiver station (BTS) 4G. Sementara sisanya, 3.435 desa/kelurahan adalah daerah non 3T atau daerah komersial, yang akan dikerjakan oleh operator telekomunikasi.

Namun, ungkap Johnny, jangan lupa juga kalau pemerintah bersama operator telekomunikasi lagi gencar-gencarnya mengembangkan jaringan 5G yang juga menjadi faktor penghapusan 3G.

Menanggapi hal ini, Wakil Direktur Utama Tri Indonesia Danny Buldansyah mengaku jika saat ini masih mempelajarinya. "Kami masih pelajari. Ini butuh waktu," tuturnya kepada VIVA Tekno.

Sementara itu, Smartfren tidak terpengaruh sama sekali perintah Kominfo. Sebab, mereka hanya menyediakan layanan LTE (4G dan 4G+) sejak 2014. "Kami juga pernah melakukan uji coba jaringan 5G dengan memanfaatkan mmWave (Milimeter-wave) atau frekuensi pita tinggi 26-28Ghz," demikian keterangan resmi Smartfren.

Ilustrasi Potensi AI di Masa Depan

Tantangan Baru untuk Bank Tradisional di 2025: Industri Perbankan Harus Beradaptasi?

Raksasa teknologi dan perusahaan retail besar seperti Apple dan Walmart kini menyediakan layanan keuangan yang mudah dan cepat, memanfaatkan teknologi pembayaran antar...

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024