eSports Indonesia Tak Bisa Dianggap Remeh Lagi

Dunia Games.
Sumber :
  • Dokumen Telkomsel

VIVA – Indonesia memiliki 44,2 juta pemain olahraga elektronik (eSports gamers). Jumlah ini diyakini akan mengalami pertumbuhan mencapai 37 persen dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara. Persebarannya pun cukup merata dari Sabang sampai Merauke.

Esports, PUBG Mobile Tutup Rangkaian Roadshow PMCC 2024

Menurut data Sensor Tower pada kuartal I 2021, Indonesia menempati posisi ketiga, setelah India dan Brazil, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 628 juta unduhan naik menjadi 790 juta unduhan, atau bertambah 26 persen sebagai negara yang paling banyak mengunduh aplikasi game di App Store dan Google Play.

Perkembangan industri game dan eSports di Indonesia yang semula dipandang sebelah mata hingga bisa berkembang menjadi salah satu sektor yang berkontribusi terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) pada 2020.

Main Game Lancar Bak Pro Player dengan HP Realme Ini

Game eSports buatan Indonesia, Lokapala.

Photo :
  • Lokapala
RSV Helmet Luncurkan Helm Bertema Esports

“Industri game dan eSports Tanah Air memiliki potensi yang sangat besar untuk terus tumbuh. Bahkan, berpotensi menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital nasional di masa depan. Dibutuhkan komitmen bersama untuk bisa mewujudkan hal tersebut," ungkap VP Digital Lifestyle Telkomsel Nirwan Lesmana, Kamis malam, 23 Desember 2021.

Selain itu, Newzoo menyebutkan bahwa Indonesia memperoleh pendapatan atau revenue sebesar US$1,74 miliar pada 2020, atau naik 32,7 persen (year on year/yoy). Oleh karenanya, pendapatan dari industri gaming dan eSports di Tanah Air diproyeksi akan mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.

Indonesia, menurut Newzoo, juga menjadi salah satu pasar gaming terbesar di Asia Tenggara. Hal ini diperkuat oleh data yang menyebutkan, dari total 274,5 juta gamer di Asia Tenggara pada tahun ini, Indonesia berkontribusi sekitar 43 persen terhadap jumlah total.

Selain itu, Indonesia juga menyumbang pendapatan terbesar senilai US$2,08 miliar atau Rp30 triliun. Untuk menjadi seorang pemain olahraga elektronik atau eSports gamers yang tangguh dan profesional dibutuhkan kompetisi untuk mendorong potensi diri yang sesungguhnya.

Ketua Umum IeSPA, Eddy Lim.

Photo :
  • Google photos

Prinsip ini diterapkan Telkomsel dengan menggelar Dunia Games Award (DGA) 2021 pada Kamis, 23 Desember kemarin. Operator telekomunikasi pelat merah itu mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada pemenang kategori Lifetime Achievement dan 16 kategori DGA 2021 lain melalui voting di situs dgawards.duniagames.co.id pada 1-14 Desember.

Salah satunya Eddy Lim, yang merupakan pendiri dan mantan Presiden Indonesia Esports Association (IESPA) periode 2013-2021, sebagai penerima Lifetime Achievement DGA 2021. "Peran, kontribusi, dan dedikasinya begitu besar dalam memajukan industri game dan eSports di Tanah Air," jelas Nirwan.

Selain Eddy Lim, peraih Dunia Games Awards 2021 yang berasal dari berbagai aspek industri game dan eSports Indonesia, antara lain BTR Luxxy sebagai Male eSports Player of the Year, EVOS Caramel sebagai Female eSports Player of the Year, dan Mobile Legends Bang Bang meraih Game of the Year.

Selanjutnya, Dunia Games League 2021 mendapatkan Non-Publisher Tournament of the year, Lokapala meraih Indonesian Game of the year, EVOS Zeys mendapatkan eSports Coach of the Year, EVOS Rachel didapuk menjadi eSports Brand Ambassador of the Year, serta Tretan Muslim didaulat sebagai Celebrity Gamer of the Year.

Ilustrasi pemain esport profesional

Esports: PUBG Mobile Berikan Sensasi Bertempur di Area Bersalju

Gim Esports, PUBG MOBILE menghadirkan sensasi bertempur di area salju.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024