Mantan Menristek Bicara Transformasi Digital
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.
VIVA – Kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan unsur digital di organisasi merupakan kunci mengatasi tantangan digitalisasi.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan mendorong karyawan dan pemangku kepentingannya agar terbiasa dengan digital culture, digital tools, digital technology, dan digital solution.
Demikian dikatakan Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Bambang Brodjonegoro, dalam pembukaan Indonesia Telecommunication and Digital Research Institute (ITDRI) Festival, Rabu, 8 Desember 2021.
Menurutnya, secara keselurahan, tantangan transformasi digital untuk mewujudkan koneksi teknologi digital sangat kompleks. Oleh karena itu, Telkom perlu menciptakan ekosistem substansial untuk mendorong perubahan tersebut melalui ITDRI.
"ITDRI diharapkan bisa melahirkan kemandirian teknologi Indonesia," kata Bambang Brodjonegoro, yang juga mantan menteri riset dan teknologi (Menristek).
Pada kesempatan yang sama, Chairman ITDRI Jemy V Confido menyebut ITDRI Festival diharapkan bisa terus meningkatkan kolaborasi dan eksplorasi dari kekuatan pengetahuan, riset, dan inovasi.
"Kami ingin terus mencetak talenta digital dan mendukung kemandirian teknologi bangsa," ungkap Jemy. ITDRI Conference 2021 merupakan even yang dapat berkolaborasi guna mendapatkan perspektif baru terkait proses transformasi digital.
Sebelumnya, dua platform digital lokal berkolaborasi. Keduanya, Agree besutan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan Alami Sharia, bermitra untuk pembiayaan yang tidak hanya diperuntukkan bagi sektor pertanian, namun juga perikanan dan peternakan.
Dengan platform Agree, para petani binaan perusahaan agribisnis dapat melakukan pengajuan pembiayaan yang dilengkapi fitur monitoring status pencairan, penggunaan modal, hingga pembayaran di salah satu layanan Agree, yaitu Agree Modal.
Saat ini, Agree sudah memiliki beberapa fitur kemitraan dengan perusahaan pertanian, permodalan, penjualan dan peningkatan wawasan (agree knowledge) yang ke depannya akan dilengkapi pendukung produktivitas dan kualitas guna menciptakan satu data pertanian.