NASA Diultimatum, Jangan Coba-coba Ngebom Asteroid
- India.com
VIVA – Sebuah Roket Falcon 9 milik SpaceX meluncur dari California, Amerika Serikat (AS) pekan lalu dalam misi Double Asteroid Redirection Test (DART). Misi pertama ini menargetkan dua buah asteroid pada tahun depan, yang disebut Didymos dan Dimorphos.
Program Badan Penerbangan dan Antariksa AS atau NASA ini untuk menguji cara terbaik mencegah dampak yang menghancurkan Bumi dari tabrakan asteroid.
Tetapi pesawat nirawak itu tidak akan meledakkan asteroid hingga berkeping-keping, melainkan hanya untuk mengubah orbitnya.
Menurut ilmuwan John Womersley dari University of Oxford, meledakkan asteroid besar yang terbang di dekat Bumi hanya akan mengubahnya menjadi ratusan, bahkan ribuan objek lebih kecil yang tetap akan menyerang Bumi dan potensi kerusakannya bisa lebih besar.
"Alih-alih satu batu besar menuju Bumi, Anda hanya akan membuat sejumlah besar batu kecil menuju ke arah yang sama, seperti ledakan senapan yang berpotensi membuat lebih banyak kerusakan," ujar Womersley, seperti dikutip dari situs Express, Selasa, 7 Desember 2021.
Akan tetapi, kehidupan di Bumi masih dianggap aman karena hingga saat ini para ilmuwan tidak mengetahui adanya asteroid atau komet yang menimbulkan ancaman bagi planet ini atau dalam beberapa ratus tahun mendatang.
Tujuan mereka adalah untuk menemukan kemungkinan batu luar angkasa yang memiliki dampak bagi Bumi, yang kemudian efeknya dapat dicegah dengan membelokkan orbit asteroid dengan misi DART.
"Kami belum menemukan ancaman yang signifikan dari dampak asteroid ke Bumi, tapi kami terus mencari populasi yang cukup besar yang kami tahu masih dapat ditemukan," kata Ilmuwan NASA Lindley Johnson, seraya membantah pernyataan Womersley.