NASA Panen Cabai di Luar Angkasa
- SpaceNews
VIVA – Eksperimen bercocok tanam yang dilakukan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA yang terdiri dari menanam dan memanen cabai di luar angkasa memecahkan rekor.
Panen kali ini bahkan membuat astronot bisa lebih banyak makan cabai yang ditanam di luar angkasa.
Eksperimen tersebut juga membuat sejarah sebagai eksperimen terlama yang dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), menurut laman Science Alert, Senin, 6 Desember 2021.
Ini adalah kedua kalinya cabai ditanam di luar angkasa. Pada November lalu, untuk pertama kalinya kru ISS menggunakannya untuk isian tortilla bersama dengan daging sapi dan sayuran fajita (makanan khas Meksiko).
Matt Romeyn, kepala penyelidik untuk percobaan cabai NASA, mengatakan bahwa tim produksi tanaman di NASA tidak berharap untuk mencapai dua rekor tersebut.
Tanaman cabai rawit sedikit tertunda dalam panen. Percobaan di stasiun diperpanjang hingga 17 hari. Bibit cabai di sentra percobaan Plant Habitat-04 (PH-04) tumbuh selama empat bulan sebelum  dipanen pada Oktober.
Crew-2 memiliki lebih banyak kesempatan untuk mencicipinya karena adanya penundaan pergantian tim ke Crew-3.
Romeyn pernah mengatakan bahwa menanam sayuran di luar angkasa dapat membantu astronot menjaga kesehatan.
Untuk percobaan yang lebih baru, cabai awalnya diharapkan tumbuh selama 120 hari. Namun, mereka benar-benar tumbuh selama 137 hari, menjadikannya eksperimen terlama di luar angkasa.
Eksperimen terpanjang sebelumnya adalah pada 2016 ketika bunga zinnia ditanam selama 90 hari. Romeyn lebih lanjut menjelaskan prosesnya, bahwa PH-04 mendorong produksi tanaman luar angkasa yang canggih secara signifikan.
Eksperimen tersebut melibatkan pengambilan varietas tanaman yang dibudidayakan di lapangan cabai Hatch dari New Meksiko, mengecilkannya agar muat di dalam habitat tanaman dan mencari tahu cara produktif menumbuhkan tanaman buah pertama yang ditanam di luar angkasa. Semua prosesnya dilakukan selama rentang beberapa tahun.