Konten Negatif Paling Banyak Ditemui di Twitter
- dw
VIVA – Selama periode Agustus 2018 hingga 30 November 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo telah menangani 1.573.282 konten negatif.
Laporan paling banyak ada pada konten pornografi, berjumlah 1.109.416, perjudian 435.425, penipuan 14.936, hak kekayaan intelektual (HKI) 8.127, dan kategori lain sebagainya.
Sementara laporan database penanganan konten media sosial pada periode Agustus 2018 sampai 30 November 2021 menemukan bahwa platform Twitter yang paling banyak ditemui konten negatif. Disusul Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Tenaga Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, Devie Rahmawati, merinci penanganan konten di Twitter mencapai 568.843, Facebook, Instagram dan Whatsapp totalnya 39.129, Google dan YouTube 3.249, file sharing 5.000, serta Telegram 1.077.
“Tidak hanya di hilir. Upaya penanganan konten-konten negatif dan hoax juga dilakukan di sisi hulu melalui berbagai kegiatan, seperti program literasi digital dan makin cakap digital,” kata dia, dalam Media Gathering Kementerian Komunikasi dan Informatika di Bogor, Jawa Barat, Kamis malam, 2 Desember 2021.
Pada periode yang sama terhadap konten hoax, sektor kesehatan meraih jumlah terbanyak, hingga 9.265. Hingga 30 November 2021, temuan kabar bohong terkait vaksin berjumlah 398, di mana yang terbanyak ada di Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok.