7 Fakta Jack Dorsey hingga Mundur dari CEO Twitter
- Washington Post
VIVA – Jack Dorsey secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Twitter pada Senin, 29 November 2021 waktu setempat.
Posisi tersebut kini diduduki oleh Parag Agrawal. Melalui akun Twitter resminya, Jack Dorsey menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Twitter.
Berikut fakta-fakta Jack Dorsey yang mundur dari posisi CEO Twitter:
1. Sosok Jack Dorsey
Jack Patrick Dorsey atau akrab disapa Jack Dorsey, lahir dan dibesarkan di St. Louis, Missouri pada 19 November 1976. Orangtuanya Bernama Tim dan Marcia. Dia adalah keturunan Italia.
Ayahnya bekerja untuk sebuah perusahaan yang mengembangkan spektrometer massa dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Dia dibesarkan dengan menganut agama Katolik, dan pamannya adalah seorang imam Katolik di Cincinnati.
Dorsey merupakan seorang pengusaha teknologi Amerika dan filantropis yang merupakan salah satu pendiri dan mantan CEO Twitter, serta pendiri dan CEO Square, sebuah perusahaan pembayaran keuangan.
2. Sempat Keluar dari Twitter
Jack Dorsey mendirikan Twitter pada 2006 lalu. Sejak saat itu, dirinya telah menjabat sebagai CEO. Namun pada tahun 2008, biliuner berusia 45 tahun ini sempat memilih untuk tidak lagi menjabat sebagai CEO dan hanya menjabat sebagai anggota dewan.
Keputusannya tersebut diambil karena ia tengah mendirikan aplikasi pembayaran digital bernama Square. Namun, pada tahun 2015, ia kembali dipercaya sebagai CEO setelah Dick Costolo mengundurkan diri.
3. Mengunggah Surat Email
Pengunduran diri Jack telah dikabarkan kepada seluruh staf eksekutif Twitter. Setelahnya ia juga mengunggah potret tangkapan layar dari email tersebut.
Dalam surel tersebut, Jack menyatakan bahwa saat ini menjadi waktu paling tepat untuk dirinya benar-benar keluar dari Twitter.
Ia menyatakan bahwa perusahaan tidak harus dipimpin oleh para pendirinya. Namun hingga kini, ia telah berusaha untuk memastikan Twitter dapat dipimpin dan diarahkan oleh para pendirinya.
4. Tiga Alasan Utama
Selain itu, Jack juga menyebutkan tiga alasan utama mengapa saat ini menjadi waktu yang tepat untuknya keluar dari Twitter.
Pertama, ia telah menemukan sosok CEO yang tepat untuk meneruskan kepemimpinannya di Twitter. Ia mempercayai Kepala Teknologi (CTO) Twitter saat ini, yaitu Parag Agrawal yang bergabung pada 2011.
Kedua, yaitu adanya Bret Taylor yang nantinya akan berposisi sebagai ketua Dewan. Ketiga adalah ia yakin telah memiliki tim yang solid saat ini.
5. Membantu Masa Transisi hingga Pergi dari Twitter
Parag Agrawal dijadwakan akan mulai memimpin Twitter pada hari ketika email tersebut dikirimkan. Setelahnya, Jack akan berposisi sebagai anggota dewan untuk membantu masa transisi antara Parag dan Bret.
Setelahnya, ia telah memutuskan untuk pergi dari Twitter karena menurutnya Agrawal dan Bret harus mendapatkan ruang seluas-luasnya dalam mengembangkan Twitter dan lepas dari pengaruh dan arahan pendiri Twitter.
6. Dipaksa Hengkang dari Twitter?
Berbagai alasan Jack mundur dari Twitter, namun rupanya itu bukanlah alasan utama. Diketahui bahwa Jack Dorsey mantap hengkang dari Twitter setelah sebelumnya diminta tim Elliott Management Corp untuk menyerahkan jabatan CEO miliknya. Jack Dorsey disuruh mundur lantaran dianggap sudah terlalu lama mengabaikan Twitter demi memajukan Square.
Tak terima teguran tersebut, jabatan CEO pun dengan sukarela dikembalikan kepada Elliott Management Corp dan rekannya yaitu Silver Lake Partners. Dugaan alasan lain dari dilepaskannya jabatan CEO tak lain lantaran Jack Dorsey sempat tersandung beberapa kontroversi dan yang terbaru yaitu Kerusuhan Gedung Capitol.
7. Cuitan Sebelum Resign dari Twitter
Pada 28 November 2021, sehari sebelum pengumuman pernyataan resign, Jack sempat mengunggah cuitan berbunyi “I Love Twitter (Saya cinta Twitter)”.
Unggahan tersebut juga terdapat dalam email yang dikirimkannya bahwa ia begitu mencintai layanan dan perusahaan yang telah dibesarkannya tersebut.
Dengan keputusan tersebut, Jack menyatakan bahwa ia telah memilih perusahaannya daripada egonya. Meski keluar dari Twitter, Jack masih menjadi pemimpin di Square.