Tinggalkan Amerika, China Semakin di Depan

Amerika Serikat (AS) vs China di luar angkasa.
Sumber :
  • Nikkei Asia

VIVA – Perlombaan ruang angkasa atau space race antara Amerika Serikat (AS) dan China tidak mungkin dihindari. Ketika Beijing dengan yakin menatap Mars pada 2033, Washington DC masih dikelilingi keraguan.

China: Kegagalan Gencatan Senjata di Gaza Akar Penyebab Kekacauan di Timur Tengah

China secara tegas mengarahkan pandangannya untuk mengirim manusia ke Planet Merah pada 2033. Adalah Wang Xiaojun, selaku head of The State China Academy of Launch Vehicle Technology, menguraikan rencana ambisius negaranya.

"Tahun 2033 hanya tanda awal bagi kami dalam Program Luar Angkasa Berawak China. Karena, akan ada misi tambahan yang siap dijalankan, yaitu tahun 2035, 2037, 2041, dan 2043. Kami juga saat ini sedang dalam proses penyelesaian pembangunan Stasiun Luar Angkasa Tiangong," ungkap Wang, seperti dikutip dari situs Express, Senin, 22 November 2021.

Perempuan sebagai Pelopor Inovasi Teknologi dan Kecanggihan AI, Wamen Dikti Saintek Tegaskan Tak Ada Perbedaan Gender

Bagaimana dengan Amerika? Banyak ahli khawatir bahwa manajemen buruk, anggaran tidak memadai, dan harapan yang tidak realistis akan mencegah Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA mencapai Mars dalam waktu dekat.

Pada saat yang sama, mereka harus memiliki nafas panjang untuk bersaing dengan Badan Antariksa China yang sudah membuat kemajuan besar di bidang teknologi dan luar angkasa dalam beberapa tahun terakhir.

Rudal Misterius Hantam Pangkalan Tempur Amerika

Ketika Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS, ia memerintahkan NASA untuk mendaratkan manusia di Mars pada 2033. Tahun tersebut lalu diabadikan dan disahkan oleh National Aeronautics and Space Administration Transition Authorization Act of 2017.

Namun, melalui bukunya, Mission to Mars: A New Era of Rover and Spacecraft Discovery on the Red Planet, Ahli Geologi Larry Crumpler berpendapat jika target tersebut tidak mungkin terwujud.

Hal ini didasarkan pada laporan 2019 oleh Institute for Defense Analysis, yang menegaskan bahwa Misi Orbit Mars pada 2033 dikatakan tidak layak, karena melihat dari skenario anggaran, pengembangan teknologi, serta jadwal pengujian.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa 2035 adalah tahun yang mungkin saja bisa terjadi asalkan anggaran tahunan NASA dinaikkan.

Tapi, meskipun demikian, komplikasi dan penundaan mungkin masih dapat terjadi. Dengan perhitungan dokumen Institute for Defense Analysis, kemungkinan besar Misi Orbit Mars NASA akan terjadi pada 2039.

Perhitungan tersebut lebih realistis melihat dari kemungkinan masalah anggaran selama pengembangan. Rencana NASA semakin diperumit oleh pandemi COVID-19 dan kurangnya komitmen politik, serta keuangan untuk mewujudkan misi tersebut.

VIVA Militer: Vladimir Putin, Xi Jinping dan Ebrahim Raisi

Presiden China Xi Jinping: Solusi Dua-Negara Fundamental untuk Perdamaian Palestina

Implementasi solusi dua-negara, termasuk pembentukan negara Palestina yang merdeka, adalah "fundamental" bagi perdamaian di Palestina, kata Presiden China Xi Jinping.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024