FBI Dihajar Hacker

Logo FBI.
Sumber :
  • dw

VIVA – Surat elektronik atau email milik Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dihajar hacker atau peretas pada Sabtu, 13 November 2021 waktu setempat. Hacker mengirim puluhan ribu pesan peringatan lewat email mengenai kemungkinan serangan siber lanjutan.

Lembaga-lembaga Penting di Asia Tenggara jadi Target Kelompok Hacker yang Berbasis di Tiongkok?

"Email palsu tampaknya berasal dari alamat email resmi FBI yang berakhiran @ic.fbi.gov," tulis FBI dalam sebuah pernyataan resmi seperti dikutip dari Mashable, Senin, 15 November 2021. FBI menekankan perangkat keras (hardware) yang terkena dampak insiden itu 'dimatikan dengan cepat setelah ditemukannya masalah'.

Kendati aparat keamaman sudah mematikan perangkat keras yang terdampak insiden itu sesaat setelah masalah ditemukan, FBI mengatakan bahwa 'situasi tersebut masih berlangsung'.

AS: Peretasan Telekomunikasi oleh Tiongkok Kini Menjadi yang Terburuk dan Menakutkan yang Pernah Ada

Melalui akun Twitter-nya, Organisasi Pelacak Ancaman Siber Spamhaus Project mengungkapkan para hacker mengirim puluhan ribu email peringatan tentang kemungkinan serangan siber selanjutnya.

Salinan email yang diunggah oleh Spamhaus di Twitter menunjukkan baris subjek 'Mendesak: Aktor ancaman dalam sistem' dan tampaknya diakhiri dengan tanda persetujuan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Peretas Makin Sadis

FBI merupakan bagian dari Departemen Kehakiman AS. Baik FBI dan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur AS) telah mengetahui insiden tersebut, menurut pernyataan resmi FBI.

Sebelumnya, raksasa teknologi asal Taiwan, Acer, mengakui bahwa hacker berhasil membobol sistem layanan purna jualnya di India pada pertengahan Oktober kemarin.

Sementara itu, lembaga pengawas keamanan data privasi, PrivacyAffairs, telah berbagi berita tentang pelanggaran tersebut setelah menemukan data dari pelanggaran yang dilelang di sebuah forum populer.

Data yang dicuri tampaknya mencakup detail login dan informasi pengenal pribadi (PII) dari pengecer dan distributor Acer di India. Juru bicara Acer mengatakan setelah mendeteksi pelanggaran, anak perusahaannya di India segera memulai protokol keamanan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya