Begini Jadinya kalau Seni Bersinggungan sama Teknologi

Tatkala seni bersinggungan sama teknologi.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Teknologi sudah sangat melekat di kehidupan manusia, di mana sebagian besar aktivitas diperbantukan oleh berbagai alat canggih. Di masa modern ini teknologi juga sudah masuk ke dalam ranah seni.

5 Teknologi Global yang Harus Diadopsi di Indonesia

Dalam rangka merayakan integrasi seni dan teknologi, Disrupto dan Connected Art Platform berkolaborasi melahirkan 6 instalasi media baru di Disrupto Digital Hub, The Breeze, BSD City, Tangerang, Banten.

Disrupto Digital Hub sebuah wadah untuk mempertemukan para praktisi teknologi, sains startup, serta pelaku bisnis digital dan kreatif lainnya.

48 Tahun Taiwan Technical Mission di Indonesia, TETO Dorong Peningkatan Kerja Sama Sektor Pertanian

Sedangkan, Connected Art Platform adalah platform seni rupa yang fokus pada skema seni rupa Asia dan Eropa, yang kemudian bersinggungan dengan teknologi.

Dalam proyek ini, Connected Art Platform memanifestasi delapan pilar Disrupto yang bekerja sama dengan tiga seniman.

Egi-Syaiful Siap Latih dan Damping Pedagang Lampung Selatan Adaptasi dengan Teknologi

"Memang, rata-rata bukan seniman konvensional. Di sini kita bekerja sama dengan Disrupto karena adanya kesamaan melihat masa depan dari seni dan teknologi," kata Tim Kurator Connected Art Platform, Bintang Gemilang, dalam acara 'Media Visit Disrupto' di Tangerang, Banten, Rabu, 10 November 2021.

Proyek Connected Art Platform menyediakan beberapa ruang instalasi seni yang merepresentasikan pilar-pilar Disrupto.

Di ruang pertama terdapat Me.ro.tan, sebuah instalasi karya Ady Setiawan yang merepresentasikan kearifan lokal Indonesia dan konservasi alam dalam konteks urban.

Bilah-bilah rotan dibentuk menyerupai wujud gua alam yang kemudian memproyeksikan animasi visual yang diolah secara digital menggerakkan bilah-bilah rotan secara visual.

Metode ini merupakan upaya untuk membuat jukstaposisi kedua objek fisik (rotan) dan persepsi yang dimanipulasi dengan teknologi digital (video mapping) menjadi satu peleburan pengalaman ruang fisik-virtual yang singular.

Kemudian, pada ruang kedua, ada Mirum Voltus v2.0 oleh Notan Lab. Instalasi ini mengintegrasikan bangun kubus yang menampilkan gambar mandala digital pada tiap sisinya.

"Mandala-mandala tersebut memancarkan cahaya yang dikalibrasikan oleh dinamika aktivitas media sosial ketika kata atau tagar tertentu dipublikasikan yang ditampilkan pada layar monitor," ujar Bintang.

Ruang terakhir ditempati oleh 4 video artistik rancangan Wivisual dan Connected Art Platform. Video pertama disebut Finding Space, kedua adalah Fortune, Power, and Health, ketiga Voyage dan yang keempat adalah Human Upgrade: “Our Body and Our Days”.

Terdapat empat seni video yang merepresentasikan gambaran akan empat pilar. Video ditampilkan pada monitor yang seolah mencetak potongan gambar yang sedang ditampilkan di layar pada lembaran kertas gantung.

"Konsep dari instalasi secara keseluruhan adalah menampilkan suatu simulakrum lanskap pulau yang mengambang di tengah ruangan untuk menciptakan sensasi memasuki dimensi yang lain, sebagaimana kita menonton refleksi hidup kita terkait empat pilar teknologi di masa kini dan mendatang," ungkap Bintang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya