Ngeri! Ini Gambaran Metaverse Masa Depan yang Diadopsi Facebook

Metaverse
Sumber :
  • Tangkapan Layar: YouTube

VIVA – Gambaran metaverse saat ini tengah menjadi perbincangan publik. Sebab, induk perusahaan Facebook Inc. secara resmi berganti nama menjadi Meta Platforms Inc., serta lebih fokus pada perusahaan metaverse.

Jumlah Jurnalis Terbunuh di Gaza Lebih dari Dua Kali Lipat Rata-rata Global per Tahun

Metaverse sendiri adalah sebuah program yang akan mengaburkan batas antara fisik dengan dunia digital. Induk perusahaan Facebook, Instagram, dan Twitter ini akan membangun dunia virtual dengan memakai beragam perangkat yang berbasis virtual reality (VR) dan augmentend reality (AR).

Kata metaverse sendiri adalah istilah yang dibentuk dari dua kata yang digabungkan, yaitu meta dan universe.

6 Kota Pelajar Terbaik di Dunia untuk Lanjutan Studi versi QS Ranking 2025

Kata meta mempunyai arti melampaui dan verse yang diambil dari universe umumnya dipakai untuk melukiskan konsep literasi internet di masa depan, yang terdiri atas ruang virtual 3D terus-menerus, bersama, dan terhubung ke alam semesta virtual.

Metaverse mungkin bukan hanya merujuk pada dunia virtual, tapi internet secara keseluruhan. Nah, berikut adalah gambaran metaverse yang dijelaskan oleh Nico Alyus selaku CEO OMNIVR dalam kanal YouTube VDVC Talk dalam program VOIS Podcast.

10 Destinasi Terbaik Dunia yang Wajib Dikunjungi di Tahun 2024

Lantas, Bagaimana Gambaran Metaverse di Masa Depan?

Penghuni Metaverse

Teknologi berbasis articial intelligence atau kecerdasan buatan sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah virtual human atau manusia di dunia maya yang mempunyai tingkat kemiripan hampir sama dengan manusia asli, nantinya virtual human tersebut akan menjadi penghuni dari metaverse, selain manusia asli.

“Keberadaan metaverse, sebenarnya itu kan bisa dibilang sebagai wadahnya atau tempatnya aja. Sama kayak dunia, nah dunia harus ada yang mengisi kan, harus ada orang-orang yang berinteraksi di dalamnya, dan harus ada yang bercerita. Nah, virtual human yang seperti Pirrou, nantinya akan menjadi cikal bakal orang-orang yang nantinya hidup di metaverse,” ucap Nico Alyus seperti dikutip dalam kanal YouTube VDVC Talk.

Virtual Identity Lebih Penting

Dengan semakin berkembangnya teknologi, tentunya akan semakin memudahkan kita dalam melakukan berbagai hal. Misalnya adalah bekerja dari rumah, berteman di media sosial, bermain game bersama, dan lain sebagainya. Kondisi inilah yang sangat menggiurkan untuk Facebook mengambil satu langkah lebih maju untuk mengambil langkah tersebut.  

“Sebenarnya itu adalah sebuah kondisi, kondisi di mana virtual identity kita nantinya akan sama penting atau bahkan lebih penting dari physical identity kita. Karena apa pun yang nanti akan kita kerjakan, kita bisa bekerja, berteman, bermain, dan bersosialisasi,” tuturnya.

Harapan untuk Metaverse

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh University of Oxford, menerangkan bahwa raksasa Facebook paling juara dalam hal memanipulasi media sosial yang ada di seluruh dunia. Sehingga sangat mengerikan apabila seluruh lingkungan maya kita sudah masuk ke dalam dunia metaverse kemudian dimanipulasi dengan tujuan tertentu.

“Kita tahu bagaimana Facebook bertingkah terhadap data dan privasinya orang, bagaimana mereka mendapat allegation dari mantan pegawainya bahwa Facebook melakukan manipulasi data atau konten. Bayangkan itu hanya konten dan data yang simpel aja, yang hanya diakses melalui mobile phone.” ungkap Nico.

“Tapi, ketika metaverse ketika kita sudah benar-benar being kita yang ada di virtual environment dan Facebook misalnya punya kemampuan untuk memanipulasi itu semua, itu kan menakutkan, ya,” tambahnya.

Nico, selaku orang yang berkecimpung di dunia metaverse berharap supaya metaverse ini netral dan bisa diakses oleh siapa pun. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap orang yang akan memanfaatkan data pribadi yang bersifat rahasia.

“kami sangat berharap bahwa metaverse ini menjadi sesuatu yang lebih netral, bisa diakses oleh siapa pun tanpa ada pretensi tertentu atau political reason,” tutur Nico.

Ancaman Metaverse

Lingkungan maya merupakan sebuah tempat yang memiliki dampak positif dan juga negatif. Dampak positifnya bisa terkoneksi dengan teman atau keluarga yang jaraknya jauh, atau bahkan dengan orang asing sekalipun. Namun, dampak negatifnya adalah pencurian identitas yang digunakan dengan berbagai tujuan tertentu, contohnya yang sering kita temui di media sosial adalah berbuat kejahatan. Sehingga ini merupakan salah satu ancaman terbesar dari metaverse.

“Salah satu ancaman terbesar terhadap metaverse adalah soal identity ini,” jelas Nico dalam kanal YouTube VDVC Talk.

Nah, untuk menyimak secara lengkap mengenai kecanggihan dari metaverse, simak video selengkapnya dalam kanal YouTube VDVC Talk dalam program Vois Podcast bersama CEO OMNIVR, Nico Alyus yang dipandu oleh Indy Rahmawati.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani memberikan keterangan pers di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu, 13 Oktober 2024.Ketua MPR RI Ahmad Muzani memberikan keterangan pers di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu, 13 Oktober 2024.

Ketua MPR Harap Trump Mampu Redam Konflik di Sejumlah Kawasan

Ketua MPR RI berharap Donald Trump mampu meredam konflik yang terjadi di sejumlah kawasan dunia setelah memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat.

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024