'Pembunuh' Dogecoin Diperdagangkan di Indonesia
- The Economic Times
VIVA – Koin Shiba Inu melonjak menjadi uang kripto terlaris yang berada di peringkat ke-12. Kesuksesannya naik berkat miliarder cuitan Elon Musk di Twitter.
Orang terkaya di dunia yang memiliki uang sebanyak Rp4.200 triliun itu memasang foto anak anjing miliknya bernama Floki, yang sedang berada di mobil Tesla, dengan keterangan Floki Funkpuppy.
Anak anjing itu merupakan keturunan ras anjing Jepang, Shiba Inu. Nah, Shiba Inu merupakan pesaing ketat Dogecoin. Logo keduanya pun bahkan sengaja dibuat sama. SHIB diluncurkan pada Agustus 2020.
Saat ini, koin Shiba Inu masuk dalam jajaran 15 aset kripto dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di dunia. Mengutip data Coinmarketcap, nilai pasar Shiba Inu sekitar US$15,20 miliar dan bertengger di posisi ke-13 pada 25 Oktober 2021.
Kini, platform jual beli aset kripto, Rekeningku.com, mulai memperdagangkan aset kripto yang mendapat julukan Dogecoin Killer (Pembunuh Dogecoin). Proyek ini juga didukung oleh Vitalik Buterin, pendiri Ethereum.
"Melisting Shiba Inu dapat memudahkan masyarakat Indonesia untuk bertransaksi menggunakan Rupiah. Kami satu-satunya platform jual beli aset kripto di Indonesia yang listing Shiba Inu dengan pair Rupiah," kata Direktur Rekeningku.com, Robby, Kamis, 28 Oktober 2021.
Ia berharap kehadiran Shiba Inu dapat memberikan pilihan kepada para pengguna dalam melakukan transaksi jual beli aset kripto selain Bitcoin, Ethereum, dan puluhan aset kripto lainnya.
Shiba Inu adalah token ERC-20 berbasis Ethereum. Pendirinya, Ryoshi, memutuskan untuk meluncurkan Shiba Inu di Ethereum karena koin ini sudah aman dan mapan. Ryoshi juga memberikan separuh dari seribu triliun token Shiba Inu ke salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, dan 50 persen lainnya ia kunci di Uniswap.
Buterin juga diketahui sudah mendonasikan 40 persen dari token SHIB atau setara 50,7 triliun SHIB untuk penanganan COVID-19 di India melalui India Covid-Crypto Relief Fund pada Mei 2021.