Ada Planet di Luar Galaksi Bima Sakti
- bbc
Menggunakan sinar-X, kata Dr Di Stefano, "mungkin hanya ada beberapa puluh sumber yang tersebar di seantero galaksi sehingga kami bisa memilahnya. Sebagai tambahan, himpunan bagian dari obyek-obyek ini begitu terang dalam sinar-X sehingga kami bisa mengukur kurva cahayanya.
"Terakhir, [penentunya adalah] emisi besar sinar-X dari wilayah kecil yang diblokir sebagian atau sepenuhnya oleh sebuah planet yang melintas."
NASA / ESA / S. Beckwith / HHT
Messier 51 juga disebut Galaksi Pusaran Arus karena bentuk spiralnya yang khas.
Para peneliti mengakui bahwa diperlukan data lebih banya untuk memverifikasi penafsiran mereka.
Salah satu tantangannya adalah ukuran orbit kandidat planet tersebut. Lantaran orbitnya sedemikian besar, kandidat planet itu baru akan melintasi mitra biner-nya lagi sekitar 70 tahun mendatang. Artinya upaya untuk melakukan pengamatan lebih jauh dalam waktu dekat terbilang mustahil.
Tantangan lain yang menepis penafsiran soal kandidat planet di luar Bima Sakti adalah anggapan sejumlah ahli astronomi bahwa kerlip cahaya disebabkan awan gas dan debu yang melintas di depan sumber sinar-X.
Akan tetapi hal ini bisa ditepis karena karakter peristiwa yang terjad tidak cocok dengan ciri-ciri awan gas.
"Kami tahu kami membuat klaim yang berani dan menarik sehingga kami sudah tahu ahli astronomi lainnya akan meninjau hal ini dengan sangat hati-hati," kata salah satu penulis kajian, Julia Berndtsson dari Universitas Princeton, New Jersey, AS.
"Menurut kami, kami punya argumen yang kuat dan proses [peninjauan oleh ahli lain] adalah cara kerja sains."